Salin Artikel

Masa Sulit Sejumlah Pekerja di Bandara Soetta, Dirumahkan Tanpa Gaji karena Wabah Corona

JAKARTA, KOMPAS.com - Penutupan Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk mencegah penyebaran Covid-19 berimbas kepada para pegawai pemeliharaan di terminal tersebut.

Sejumlah pegawai dirumahkan selama dua bulan, terhitung 1 April ini hingga 29 Mei 2020.

Salah satu pegawai yang dirumahkan adalah mekanik berinisial A. Ia mau tak mau harus menerima keputusan dirumahkan selama dua bulan tanpa gaji.

"Jelas tidak digaji karena kan dirumahkan. Katanya dua bulan, setelah itu belum ada kepastian," ujar A kepada Kompas.com, Rabu (1/4/2020).

Sebagai tulang punggung keluarga, A kini hanya bisa mengandalkan tabungannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Setelah dua bulan, ia berharap bisa kembali bekerja. Ia juga berharap perusahaan tetap memberikan tunjangan hari raya (THR) pada Lebaran tahun ini, meski ia sedang dirumahkan.

"Untuk masa-masa sulit ini, kami punya harapan kecil, setidaknya THR turun," kata dia.

Mekanik lain yang bernasib serupa adalah R. Seperti A, R juga dirumahkan selama dua bulan.

R juga terpaksa memakai uang tabungannya untuk tetap menyambung hidup.

"Insya Allah (tabungan) cukup. Kalau enggak cukup, ya dicukup-cukupkan saja," tuturnya.

R belum punya rencana apa pun untuk mencari tambahan penghasilan. Alasannya, keputusan perusahaan sangat mendadak. Ia mengaku baru tahu Selasa (31/3/2020) kemarin.

Di sisi lain, mencari pekerjaan di tengah pandemi Covid-19 pun tentu tak mudah.

"Saya masih bingung, soalnya mendadak banget keputusannya, jadi belum ada rencana sama sekali," ucap R.

R hanya berharap pandemi Covid-19 segera berakhir. Dengan begitu, ia dan teman-temannya yang dirumahkan bisa segera bekerja kembali.

"Semoga nanti bisa dipanggil kerja lagi. Mudah-mudahan semuanya lekas membaik, biar semua orang dapat mencari nafkah lagi," ujar R.

Penutupan beberapa terminal di Bandara Soekarno-Hatta tak hanya berdampak pada para pegawai pemeliharaan, tapi juga pegawai toko retail di bandara.

Salah satunya pegawai berinisial Y. Ia dirumahkan karena toko tempatnya bekerja tutup sementara waktu.

Y dan sejumlah temannya dijanjikan kembali bekerja saat wabah Covid-19 mereda.

"Katanya demi kebaikan menghindari Covid-19, jadi kami dirumahkan. Kalau sudah normal lagi, kami kerja lagi," kata Y.

Hingga Selasa kemarin, pemerintah mengumumkan ada 1.528 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Pasien positif Covid-19 ini tersebar di 32 provinsi.

Dari total kasus, sebanyak 81 pasien dinyatakan sembuh, sementara 136 orang meninggal dunia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/01/15043161/masa-sulit-sejumlah-pekerja-di-bandara-soetta-dirumahkan-tanpa-gaji

Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke