Salin Artikel

Cegah Penularan Covid-19, Dishub Kota Tangerang Batasi Jumlah Penumpang Transportasi Umum

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Kota Tangerang mulai membatasi jumlah penumpang angkutan umum yang beroperasi di wilayah Kota Tangerang.

"Mungkin bisa jadi hanya 50 persen dari kapasitas angkutan yang ada," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Wahyudi Iskandar saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Selasa (7/4/2020).

Wahyudi memberikan contoh dari angkutan kota yang beroperasi maksimal dengan 10 penumpang bisa berkurang menjadi maksimal 5 penumpang.

Penerapan aturan tersebut tidak hanya berlaku pada angkutan kota, Bus Rapid Trans atau BRT dan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) juga diterapkan.

Kebijakan penumpang maksimal 50 persen dari jumlah maksimal tersebut diterapkan berbarengan dengan kebijakan kewajiban mengenakan masker untuk penumpang.

Wahyudi mengatakan, bagi penumpang akan ada sanksi sosial berupa dilarang untuk menggunakan transportasi umum apabila tidak menggunakan masker.

Sanksi juga diberikan untuk sopir yang tidak menggunakan masker dan operator kendaraan umum yang nekat mengisi maksimal kapasitas penumpang.

"Lebih kepada teguran secara lisan karena ruh yang paling penting sekarang ini adalah mereka sadar bertransportasi menggunakan tata cara protokol yang ada sehingga aman untuk mereka," kata dia.

Kebijakan-kebijakan pembatasan tersebut, kata Wahyudi memiliki tujuan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 dengan menguragi pergerakan penumpang.

"Kita coba lakukan imbauan itu, sekarang hampir jarang (transportasi umum) mengalami kondisi (penumpang) penuh, hanya duduknya saja yang perlu di atur," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/07/18033201/cegah-penularan-covid-19-dishub-kota-tangerang-batasi-jumlah-penumpang

Terkini Lainnya

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke