Salin Artikel

64.000 KK Terdampak Covid-19 di Kota Tangerang

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, sebanyak 64.000 kepala keluarga (KK) kurang mampu di Kota Tangerang yang terdampak virus Covid-19

"Jadi kami sudah melakukan pendataan, jumlahnya ada kurang lebih 64.000 KK," kata Arief dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Rabu (8/4/2020).

Arief mengatakan, puluhan ribu KK tersebut terdata untuk diberikan bantuan pangan dari Pemkot Tangerang.

Pemerintah Kota Tangerang sendiri telah mengantongi data dan mulai mendistribusikan logistik ke beberapa kelurahan khususnya bagi KK yang terdampak.

"Mulai dari minggu kemarin, Sabtu (4/4/2020), sudah mulai terdistribusi 30 ton beras di beberapa kelurahan. Ini agak lama karena harus dipacking di Bulog," kata Arief.

Arief menjelaskan, bantuan pangan bagi keluarga kurang mampu rencananya juga akan diberikan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial.

"Semalam juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial, nanti ada bantuan juga dari pemerintah pusat," ujar dia.

Arief juga meminta masyarakat tetap sabar dan optimis bahwa virus Covid-19 dapat disembuhkan.

Arief juga memastikan pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mengatasi dampak yang terjadi akibat virus corona.

"Untuk itu sabar dan benar-benar disiplin agar kita mampu memutus rantai penyebaran Covid-19," kata dia.

Virus ini bisa disembuh, kata Arief, hanya perlu waktu dan kesabaran masyarakat agar penularan tidak semakin parah.

"Terus lakukan social physical distancing, jaga jarak, dan jangan lupa gunakan masker saat beraktivitas di luar karena ini selain aman buat kita, aman juga buat sesama," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/08/08154511/64000-kk-terdampak-covid-19-di-kota-tangerang

Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke