TANGERANG, KOMPAS.com - Head of Marketing GrabFood Grab Indonesia Hadi Surya Koe mengatakan manajemen Grab sudah mengganti kerugian yang dialami Wilandini terkait belasan order fiktif GrabFood.
Wilandini yang berasal dari Ciledug Kota Tangerang tersebut sudah diberikan ganti kerugian secara penuh dari Grab Indonesia.
"Dan telah melakukan pembayaran ganti rugi secara penuh atas biaya yang telah dikeluarkan oleh pelanggan (Wilandini) akibat ulah tidak bertanggung jawab," ujar Hadi dalam keterangan tertulis saat dihubungi melalui pesan teks, Rabu (8/4/2020).
Hadi mengatakan pihaknya juga sudah mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan akun pengguna Grab yang digunakan untuk order fiktif. Grab Indonesia pun mengecam tindakan tersebut.
Agar peristiwa order fiktif tersebut tidak terulang, Hadi mengatakan pihak GrabFood akan melakukan peninjauan ulang aktivitas pelanggan.
GrabFood, kata Hadi, akan melakuan tindakan tegas yaitu penangguhan hingga penonaktifan apabila ada indikasi atau terbukti melakukan order fiktif.
"Untuk mencegah terulang kembalinya hal ini," tutur dia.
Grab juga membuka jalur khusus komunikasi untuk mitra pengemudi GrabFood jika menerima order fiktif untuk dapat diinvestigsai lebih lanjut oleh Grab termasuk tata cara pengajuan penggantian uang untuk order fiktif.
Laman tersebut dapat diakses melalui tautan https://help.grab.com/driver/id-id/115014919948-Saya-Ingin-Mengajukan-ReimbursementPergantian-Uang.
"Jika hasil penelusuran menunjukan bukti-bukti yang akurat, sesuai standar operasional prosedur Grab akan menghubungi mitra yang bersangkutan dan segera menetapkan proses ganti rugi secara penuh untuk mitra," kata Hadi.
Serbuan 11 order fiktif
Wilandini menceritakan, total ada 11 pesanan fiktif yang datang ke rumahnya dari Grabfood dengan harga total mencapai Rp 2,8 juta.
Bermula sekitar pukul 16.00 WIB, kata Wilandini, datang seorang pengemudi ojek online Grab yang membawa makanan untuk diantarkan ke akun Alohot.
"Habis Ashar itu ada satu Grab antar KFC dia bilang ke Alohot, orang rumah masih pikir mungkin ini orang kos-kosan yang salah save alamat nomor," kata dia saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (8/4/2020).
Pada akhirnya, Wilandini membayar pesanan tersebut senilai Rp 250.000 karena pemesan makanan itu mencantumkan nomor alamat sesuai dengan alamat tempat tinggalnya.
Namun berselang beberapa menit, GrabFood yang mengantarkan sebuah pesanan burger kembali datang.
"Tiba-tiba ada kakak saya bilang, ada lagi Burger King, sama dipesan jam 15 dengan jumlah (harga) segitu. Sama-sama (menggunakan akun Alohot)," kata dia.
Saat pesanan kedua tersebut, mulai timbul kecurigaan dia sedang ditipu oleh entah siapa.
Namun, Wilandini belum terpikir untuk melapor ke pihak Grab. Berselang 1,5 jam, kembali datang dua orang pengemudi Grabfood dengan membawa pesanan makanan Hoka Hoka Bento.
"Tiba-tiba datang 17.30 itu Hokben, langsung pikir kita lagi dikerjain orang," kata dia.
Setelah itu, Wilandini langsung melapor ke GrabFood untuk ditindak. Namun, karena prosedur yang berbelit-belit, dia akhirnya menunda dan memilih untuk mengunggah kejadian tersebut di sosial media.
Bukannya malah terhenti, pesanan fiktif tersebut terus-menerus terjadi hingga pukul 23.00 WIB dengan total 11 pesanan makanan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/08/16071491/grab-ganti-kerugian-wilandini-terkait-serbuan-11-order-fiktif-grabfood