Salin Artikel

Bantuan Pemerintah Kurang, Warga Gotong Royong Bantu Tetangga di Tengah Pandemi Covid-19

Solidaritas salah satunya ditunjukkan warga RT O5/RW 10, Kelurahan Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Mereka gotong royong membantu warga yang mulai kesulitan makan.

Semua berawal dari rencana pemerintah membagikan paket bantuan untuk warga terdampak Covid-19.

Pemprov DKI Jakarta sudah mendistribusikan bantuan sosial (bansos) untuk warga miskin dan rentan miskin.

Paket tersebut berisi beras lima kilogram, sarden dua kaleng kecil, minyak goreng satu pouch, biskuit dua bungkus, masker kain dua item, sabun mandi dua batang.

Ahmad Guntoro, Ketua RT 05 mengatakan, awalnya pihaknya mendapat informasi dari pihak RW 10 akan mendapat tiga paket bantuan.

Sudah ditentukan siapa tiga warga yang dapat bantuan berdasarkan data dari Dinas Sosial.

Masalah kemudian muncul. Pasalnya, warga yang butuh bantuan jauh lebih banyak.

Sejumlah warga mempertanyakan, mengapa hanya ada tiga paket bantuan dan siapa yang memutuskan nama penerima bantuan. Pengurus RT awalnya dicurigai warga.

"Timbul iri-iri. Padahal datanya dari atas. Di sini, awalnya orang-orang ngga percaya. Saya kasih lihat list dari RW (daftar penerima bantuan). Baru mereka percaya," ucap dia di Jakarta, Minggu (12/4/2020).

Dari situ lah pengurus RT mulai menerima informasi bahwa banyak warga yang kena PHK, dirumahkan, atau tidak bisa bekerja setelah masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta. 

Sejumlah warga juga berharap bantuan. Faktanya, bantuan dari pemerintah memang sangat terbatas.

Pengurus RT kemudian mencari jalan keluar. Tidak boleh ada warga yang kesulitan untuk makan.

Akhirnya disepakati untuk membuka donasi dari warga yang mampu untuk disalurkan ke mereka yang membutuhkan.

Pembukaan donasi itu kemudian disampaikan kepada semua warga RT 05 dan direspons positif. Belasan warga bersedia membantu.

Hingga saat ini, sudah terkumpul sejumlah uang dan 25 kg beras.

Ahmad Guntoro mengatakan, nantinya donasi uang dari warga akan dibelikan sembako. Pihaknya akan menyerahkan bantuan kepada warga yang benar-benar membutuhkan.

Pengurus RT akan terus membuka donasi hingga pandemi berakhir. Pasalnya, bantuan yang sekarang terkumpul tidak akan cukup untuk jangka panjang.

Bantuan juga akan diberikan secara bertahap karena dikhawatirkan pandemi Covid-19 akan berlangsung lama.

"Nanti dibelikan sembako. Dibagi sesuai kebutuhan agar warga tenang," ucapnya.

Ia berharap agar pemerintah memperhatikan kondisi nyata di tengah masyarakat.

Saat ini, banyak warga kehilangan pekerjaan karena PHK atau dirumahkan. Ada pula yang tidak bisa bekerja karena status PSBB.

"Ngga ada penghasilan. Kalau bisa dari pemerintah memperhatikan semua warga. Kena imbas semua," ucapnya.

Sementara itu, Lurah Pekayon Nunuk Widyastuti mengapresiasi dan berterima kasih atas langkah warga membantu sesama di tangah masa sulit ini.

"Luar biasa, akhirnya susul menyusul inisiatif dari warga untuk warga di Kelurahan Pekayon," ucapnya.

Nunuk mengakui, bantuan dari pemerintah tidak bisa untuk membantu semua warga yang terdampak. Untuk itu, peran warga membantu sesama sangat dibutuhkan.

"Kalau hanya mengandalkan bantuan pemerintah pasti tidak bisa mencakup seluruh warga terdampak Covid-19 karena yang terdampak bukan hanya warga miskin dalam daftar resmi data BDT, namun pelaku sektor informal lainnya lebih banyak lagi yang terpuruk," kata Nunuk.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/12/07175201/bantuan-pemerintah-kurang-warga-gotong-royong-bantu-tetangga-di-tengah

Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke