Salin Artikel

Data Kasus Covid-19 di Kota Tangerang Tak Konsisten, Ini Kata Pemkot

TANGERANG, KOMPAS.com - Pendataan kasus Covid-19 di Kota Tangerang yang dipublikasi di situs resmi Pemerintah Kota Tangerang di maps.tangerangkota.go.id tidak konsisten dan berubah-ubah.

Seringkali ada kasus Covid-19 tiba-tiba berkurang dan tertukar dengan status kasus meninggal maupun kasus sembuh Covid-19.

pada 2 April lalu, tercatat kasus positif Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 36 orang dengan rincian dirawat sebanyak 27 kasus, sembuh 2 kasus dan meninggal 7 kasus.

Data tersebut berubah pada 3 April dengan kasus terkonfirmasi dengan jumlah sama namun kasus aktif turun drastis dengan kasus sembuh yang meningkat 11 kasus ditambah kasus meninggal 8 orang.

Pergerakan data yang aneh mulai terlihat empat hari kemudian setelah kasus positif terkonfirmasi sebanyak 58 kasus, tiba-tiba grafik kasus orang sembuh turun yang tadinya sebanyak 11 kasus menjadi 7 kasus orang sembuh.

Begitu juga kasus meninggal yang berjumlah 8 orang meningkat sebanyak 13 orang meninggal dengan kasus dirawat meningkat sebanyak 38 kasus.

Keanehan kembali terjadi dua hari kemudian di tanggal 9 April, kasus positif Covid-19 tiba-tiba berkurang menjadi 57 kasus dari sebelumnya sebanyak 58 kasus. Sedangkan kasus kematian bertambah menjadi 14 orang.

Pada 10 April, kasus terkonfirmasi kembali berkurang menjadi 56 kasus.

Keanehan yang paling jelas terlihat adalah pengurangan jumlah kematian dari yang sebelumnya 14 kasus menjadi 13 kasus kematian pada 10 April.

Data terakhir yang diunggah pada 11 April 2020 pukul 18.30 WIB, saat ini di Kota Tangerang ada 65 kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi dengan rincian 44 aktif dirawat, 14 meninggal dan 7 sembuh.

Kompas.com beberapa kali melakukan konfirmasi terhadap data tersebut. Kabag Humas Pemkot Tangerang Buceu Gartina mengatakan kejadian kesalahan data tersebut merupakan hasil revisi yang terbaru.

"Hasil revisi," kata dia kepada Kompas.com Kamis (9/4/2020) lalu.

Dia meminta agar kutipan data untuk kasus Covid-19 dikutip sesuai data terbaru yang merupakan hasil revisi beberapa data.

"Iya (yang benar) yang terbaru," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/12/13032691/data-kasus-covid-19-di-kota-tangerang-tak-konsisten-ini-kata-pemkot

Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke