Kata Aroman, mulanya para pedagang berkumpul di depan Pasar Cipulir untuk berdagang pada Minggu (19/4/2020).
Mereka berdagang di luar lantaran Pasar Cipulir ditutup untuk mengikuti aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Akibat para pedagang menjajakan barang jualannya di luar pasar, akhirnya kerumunan warga tak dapat dihindari lagi.
Menyikapi masalah ini, para pedangan tersebut langsung diimbau agar tidak berjualan selama penerapan PSBB di Jakarta. Bahkan, pada Senin (20/4/2020) keesokan harinya, mereka sudah tidak terlihat di lokasi.
Seakan patuh pada imbauan, para pedagang justru membandel. Mereka pindah ke Jalan Ciledug Raya, Metro Cipulir, Kelurahan Ulujami, untuk berdagang.
"Mereka kebanyakan kan yang pakai mobil, kemudian mereka parkir di situ. Masuk parkir rupanya gelar di dalam, semacam itu," kata Aroman saat dikonfirmasi Selasa (21/4/2020).
Mereka datang pukul 06.00 WIB untuk persiapan menggelar barang dagangan. Namun, petugas kecamatan sudah mengendus rencana para pedagang.
Alhasil, para petugas sudah berada di lokasi untuk membubarkan pedagang.
"Ya sementara karena mereka dihalau sudah pergi ya, enggak ada yang melawan sih kemarin. Malah kami jam 5 sudah ada di sana, sebelum mereka gelar," kata Aroman.
Aroman berharap para pedagang bisa memaklumi kondisi pandemi Covid-19, menahan diri agar tidak berada di luar rumah dan berkerumun.
Disiplin ini harus ditegakkan demi mendukung pemerintah memotong mata rantai peredaran pandemi Covid-19.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/21/11432701/pedagang-pasar-cipulir-dihalau-bubar-tetapi-malah-pindah-dari-jalan-ke