Salin Artikel

Pemkot Depok Diminta Segera Salurkan Bansos agar Warga Tak Mati Kelaparan

Pemerintah sibuk menginstruksi warga bertahan di rumah tetapi alpa menunaikan tanggung jawab untuk memastikan kesejahteraan mereka yang kehilangan nafkah harian.

"Padahal mestinya di dalam PSBB juga ada tanggung jawab pemerintah untuk memastikan rakyatnya menerima bansos (bantuan sosial) dan bisa makan pada saat tidak bisa bekerja karena PSBB," ujar Roy melalui keterangan tertulis, Selasa (21/4/2020) malam.

Roy mewanti-wanti pemerintah bahwa persoalan distribusi bantuan kepada warga miskin dan rentan miskin sangat serius.

Contoh teraktual sudah terjadi di Serang, Banten, kemarin. Yuli, seorang buruh lepas yang kehilangan pendapatan harian Rp 25.000 meninggal dunia setelah hanya mengasup air putih selama dua hari terakhir.

Usulan agar ia dan suaminya yang notabene pemulung menerima bantuan sosial disebut ditolak oleh pemerintah hingga Yuli tutup usia, walaupun Pemerintah Kota Serang mengklaim telah mengirimkan bantuan baginya.

Di Depok, kemelut serupa mencuat. Pemerintah Kota Depok mengakui, dari sekitar 250.000 kepala keluarga (KK) di luar data Kementerian Sosial yang diusulkan menerima bansos, hanya 30.000 di antaranya yang disetujui menerima bantuan dari APBD Kota Depok.

Ini berimbas pada kesejahteraan warga di tingkat terbawah, yakni RT/RW. Para ketua RT kelimpungan karena jumlah KK yang diberi bantuan oleh Pemkot Depok jauh di bawah jumlah KK yang mereka usulkan.

Sekitar 220.000 KK yang hingga kini belum mendapatkan bantuan, terpaksa menunggu jatah berikutnya dari Pemprov Jawa Barat dan pemerintah pusat yang belum jelas kapan cairnya.

Padahal, dapur harus tetap mengepul dan perut punya batas kemampuan menahan lapar.

Roy mengungkapkan, Pemerintah Kota Depok harus konsekuen dalam menjalankan PSBB.

“PSBB adalah alat untuk menekan jumlah pasien Covid-19. Caranya semua disiplin tinggal di rumah. Tapi harus pastikan rakyat tidak mati kelaparan dengan membagikan bansos tepat sasaran," kata Roy.

" Tapi sebulan lebih enggak kerja, tapi juga enggak dapat bansos. Akhirnya mereka nekad keluar rumah, kerja, cari makan. Kalau memilih disipin, maka mati kelaparan seperti di Banten," imbuh dia.

Janji pemerintah untuk menyalurkan bansos belum ditunaikan secara tuntas untuk warga Depok, meskipun telah sepekan PSBB diterapkan.

Pemerintah Kota Depok sudah mencairkan secara penuh alias 100 persen, total anggaran Rp 7,5 miliar dari APBD Kota Depok untuk dana bantuan sosial, walaupun distribusinya untuk 30.000 KK tak merata dan tak seluruhnya tepat sasaran.

Sementara itu, Pemprov Jawa Barat baru mengucurkan bantuan kepada 1.000 kepala keluarga/kelompok penerima manfaat (KK/KPM) hingga Senin lalu, dari target sebanyak 10.423 KK/KPM.

Setiap KK/KPM berhak atas bantuan senilai Rp 500.000 dari APBD Provinsi Jawa Barat. Rinciannya, Rp 350.000 dalam bentuk sembako dan barang kebutuhan harian, Rp 150.000 dalam bentuk uang tunai.

Sementara bantuan sosial dari pemerintah pusat belum turun karena masih dalam tahap validasi data penerima bantuan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/22/07234851/pemkot-depok-diminta-segera-salurkan-bansos-agar-warga-tak-mati-kelaparan

Terkini Lainnya

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke