Salin Artikel

Kapasitas Tes Covid-19 Rendah, IDI Depok Harap Pemerintah Izinkan RS Swasta Beli Mesin PCR

DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Depok, Alif Noeriyanto berharap pemerintah memberikan keleluasaan pada rumah-rumah sakit swasta agar bisa mengadakan mesin tes Covid-19 atau polymerase chain reaction (PCR) secara mandiri.

Alif menyampaikan gagasan itu setelah melihat kapasitas tes Covid-19 di Depok yang masih kurang jika dibandingkan pertumbuhan kasus Covid-19 setiap hari.

"Kalau pemerintah mau harusnya pemerintah memberikan kebebasan kepada rumah sakit swasta untuk membeli (mesin PCR) tapi diganti," jelas Alif kepada Kompas.com, Kamis (23/4/2020).

Sebagai informasi, Pemerintah Kota Depok telah mendedikasikan lebih dari 10 rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19 di Depok.

Sebagian besar di antaranya merupakan rumah sakit swasta.

Namun, hingga hari ini, hanya laboratorium RS Universitas Indonesia yang memiliki mesin PCR untuk melakukan pemeriksaan sampel terkait Covid-19, dengan kapasitas puluhan sampel per hari.

Padahal, kata Alif, dalam sehari ada lebih dari 200 sampel pasien suspect (dicurigai) Covid-19 yang harus segera dites.

Pemberian keleluasaan kepada rumah sakit swasta di Depok untuk mengadakan sendiri mesin PCR, dinilai akan jadi permulaan yang menjanjikan untuk meredakan kasus Covid-19 di Depok.

Asalkan, pemerintah pusat yang sekarang mengendalikan pengadaan alat kesehatan mau membuat petunjuk teknis yang jelas mengenai pengadaan mesin PCR oleh rumah sakit swasta di daerah.

"Sehingga tempat pemeriksaan Covid-19 ada banyak, karena rumah sakit swasta di Depok Itu bisa melakukan tes PCR. Kalau semua rumah sakit swasta bisa, itu akan jauh lebih indah untuk kota Depok," kata Alif.

"Dikasih saja kebebasan pada rumah sakit swasta, tapi dikasih harga patokannya, berapa nanti diganti pemerintah. Karena memang mahal, ya," imbuh dia.

Sebagai informasi, kasus Covid-19 di Kota Depok belum menunjukkan tanda-tanda mereda meskipun pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah sepekan lebih diterapkan.

Selama sepekan perdana pelaksanaan PSBB di Depok, kasus Covid-19 naik 59 angka.

Data terbaru pada Rabu (22/4/2020), jumlah kasus Covid-19 mencapai 222 pasien positif, dengan 13 orang dinyatakan sembuh dan 17 meninggal dunia.

Angka kematian itu belum menghitung 44 pasien yang meninggal dicurigai (suspect) karena Covid-19 sejak 18 Maret 2020, namun hasil tes laboratoriumnya tak kunjung diumumkan Kementerian Kesehatan RI hingga hari ini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/23/13293091/kapasitas-tes-covid-19-rendah-idi-depok-harap-pemerintah-izinkan-rs

Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke