Salin Artikel

Deretan Kebijakan MRT Jakarta di Tengah Pandemi Covid-19

Di bawah ini adalah beberapa kebijakan perusahaan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu dalam menghadapi wabah Covid-19.

1. Pembangunan fase II diundur


Wabah Covid-19 membuat pembangunan jalur MRT paket CP201, yakni konstruksi Stasiun Sarinah, Stasiun Monas, dan pekerjaan terowongan diundur ke Juni 2020. Seharusnya pengerjaan proyek tersebut sudah dimulai pada Maret 2020.

"Proses pembebasan lahan berjalan. Hanya secara kontrak fase CP201 kami undurkan. Rencana kerja Maret kami tunda ke Juni 2020," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar melalui video konferensi, Rabu (29/4/2020) kemarin.

Menurut William pengerjaan proyek tersebut ditunda karena tidak mungkin ada mobilisasi pekerja.

Lantaran pengerjaan yang diundur, target penyelesaian MRT fase II pun jadi molor. Sebelumnya target penyelesaian di akhir tahun 2024.

"Karena Juni (mulai pengerjaan) maka target fase CP201 selesai Maret 2025," kata dia.

2. Tutup 7 stasiun

PT MRT Jakarta menutup sejumlah stasiun yaitu Stasiun Setiabudi, Bendungan Hilir, Istora Mandiri, Senayan, ASEAN, Blok A, dan Stasiun Haji Nawi.

Penutupan itu dilakukan karena MRT mengurangi operasional di tengah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang bertujuan untuk menekan penyebaran Covid-19.

"Sebenarnya pilihan yang berat ya untuk terus menutup stasiun tapi kebijakan PSBB itu harus. Maka kemarin kami lakukan kajian mana yang harus dibuka dan tutup," ujar William.

William menyatakan tak akan menutup semua stasiun karena mempertimbangkan warga yang masih harus bekerja.

Untuk saat ini masih ada enam stasiun MRT yang beroperasi, yakni Stasiun Bundaran HI, Dukuh Atas BNI, Blok M, Cipete Raya, Fatmawati, Lebak Bulus Grab.

3. Gratiskan sewa gerai UMKM di stasiun selama 3 bulan

PT MRT Jakarta juga membebaskan pembayaran sewa bagi tenant atau penyewa gerai di stasiun MRT untuk tiga bulan.

Gerai yang dibebaskan dari pembayaran sewa adalah gerai berkategori usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Alasanya, sebagian stasiun MRT tutup sementara dan itu membuat gerai juga tak beroperasi.

"Tenant ada yang middle class dan UMKM. Yang UMKM kami kasih relaksasi. Kami paham yang terdampak itu tenant UMKM, kita kasih relaksasi tidak bayar sewa tiga bulan," ucapnya.

Jika pandemi Covid-19 terus berlanjut, pembebasan pembayaran bagi penyewa dengan kategori UMKM akan dilanjutkan.

Untuk penyewa middle class seperti Indomaret, Starbucks, hingga AW belum ada kebijakan khusus dari PT MRT Jakarta.

"Pada prinsipnya kami  akan mempertimbangkan adanya relaksasi. Yang baru kita berikan relaksasi penuh kepada UMKM," ujar William.

4. Menyiapkan 4 skenario krisis

Pandemi Covid-19 juga membuat BUMD tersebut harus bersiap dengan segala kemungkinan terburuk.

PT MRT Jakarta menyiapkan empat skenario untuk menghadapi krisis yang mungkin terjadi sebagai dampak dari Covid-19.

Sebagai perusahaan, kata Willian, MRT harus bisa bertahan dari aspek operasional dan ekonomi ketika menghadapi krisis.

"Kita mengembangkan empat skenario untuk 2020. Bagaimana MRT bisa survive dan semua skenario ini kami pastikan bahwa dalam skenario yang buruk pun MRT tetap bisa survive," ujar dia.

Empat skenario tersebut adalah skenario moderat, berat, sangat berat, dan buruk.

1. Skenario moderat

Pada skenario moderat, MRT Jakarta mulai menghadapi krisis pada Maret 2020. Kemudian krisis berlangsung hingga Mei 2020.

Setelah Covid-19 berakhir, proses rebound atau pemulihan akan dilakukan selama empat bulan. Dalam proses pemulihan ini, PT MRT Jakarta akan berusahan mengembalikan jumlah penumpang ke angka 100.000 per hari.

Skenario moderat ini tidak akan terlalu menghantam MRT karena dengan skenario ini MRT tetap bisa kembali operasi normal di tahun yang sama jika krisisnya hanya tiga bulan.

2. Skenario berat

Dalam skenario ini diasumsikan periode Covid-19 berlangsung lima bulan, yakni dari Maret hingga Juli 2020.

Proses pemulihan akan dimulai pada Agustus 2020 dan berlangsung selama empat bulan.

Dampaknya akan lebih berat karena berakibat pada pendapatan farebox seperti tiket dan non-farebox atau dari iklan.

Dalam skenario itu, subsidi dari Pemprov DKI Jakarta kemungkinan akan berkurang

3. Skenario sangat berat

Pada skenario ini, Covid-19 diperkirakan akan berlangsung tujuh bulan, yaitu Maret hingga September 2020.

Masa pemulihan baru dilakukan pada Oktober 2020 dan kondisi bakal stabil pada awal tahun 2021.

4. Skenario buruk

Yang terakhir adalah skenario buruk dengan prediksi pandemi berlangsung sembilan bulan, dari Maret hingga November.

Skenario ini membuat periode rebound atau pemulihan berlangsung dari Desember 2020 hingga Maret 2021.  Kondisi diprediksi baru akan stabil pada Maret 2021.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/30/09501901/deretan-kebijakan-mrt-jakarta-di-tengah-pandemi-covid-19

Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke