Salin Artikel

Sepekan Razia, 216 Orang yang Menggelandang di Jakpus Dibawa ke GOR Karet Tengsin

Razia penertiban PMKS tersebut sudah dilakukan dilakukan sejak Jumat (24/4/2020).

Mereka yang menggelandang di pinggir jalan dan emperan toko akan dipindahkan petugas ke GOR Karet Tengsing, Tanah Abang, yang kini dijadikan tempat penampungan sementara.

"Data per 1 Mei 2020, PMKS yang terjaring keseluruhannya 216 orang. Tetapi 179 orang sudah disalurkan dan sisa di GOR 37 orang,” ujar Kepala Suku Dinas (Kasudin) Sosial Jakarta Pusat, Ngapuli Parangin-Angin ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (1/5/2020).

Ngapuli merinci, sebanyak 171 orang yang sudah dipulangkan dijemput oleh keluraga. Mereka diminta menandatangani surat pernyataan untuk tidak kembali menggelandang.

Sementara delapan PMKS terpaksa diserahkan kepada Kementerian Sosial untuk ditempatkan di panti sosial karena tidak memiliki keluarga.

“Delapan orang itu kami rujuk ke panti sosial milik Kementerian Sosial. Ada yang di Bulak Kapal sama di Pasar Rebo,” ungkapnya.

Ngapuli mengatakan, saat ini terdapat 37 PMKS yang masih tetap tinggal di GOR Karet Tengsing. Sudinsos akan memastikan apakah mereka memiliki keluarga di Jakarta.

“37 orang itu masih bertahan, sambil kami indentifikasi asesmen juga. Kalau memang ada keluarganya, ya kita kembalikan,” ungkapnya.

Apabila di antara PMKS itu ada yang tidak memiliki keluarga, Ngapuli memastikan bahwa Sudinsos akan merujuk mereka ke panti yang dikelola Kementerian Sosial.

Pasalnya, GOR yang digunakan saat ini hanya penampungan sementara, sekaligus tempat untuk melakukan indentifikasi dan pendataan terhadap PMKS yang terjaring razia.

“Karena kan lebih baik karena sudah jelas panti kan jelas sudah lengkap fasilitas semuanya,” ungkapnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/01/13052951/sepekan-razia-216-orang-yang-menggelandang-di-jakpus-dibawa-ke-gor-karet

Terkini Lainnya

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke