Salin Artikel

Manfaatkan Arus Sepi PSBB, 500 Truk Bertonase Besar Masuk Kota Tangerang dan Merusak Jalan

TANGERANG, KOMPAS.com - Sekitar 500 truk bermuatan material Over Dimension Overloading (ODOL) memasuki Kota Tangerang selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Wahyudi Iskandar mengatakan, truk bermuatan material untuk proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) II tersebut melintasi Kota Tangerang pada malam hari dan merusak ruas jalan di Kota Tangerang.

"30 persen pengguna kendaraan turun selama PSBB dari biasanya. Sepertinya ini dimanfaatkan oleh transformer untuk masuk kota (Tangerang)," ujar Wahyudi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/5/2020).

Kerusakan yang diakibatkan oleh ratusan truk bermuatan material tersebut cukup besar.

Hal itu membuat sejumlah warga yang daerahnya dilintasi truk melakukan demo.

"Ada warga Selapajang kemarin demo, itu benar bukan tanpa alasan, sebabnya karena truk ini," kata Wahyudi.

Wahyudi mengatakan, sebenarnya Pemkot Tangerang sudah meminta operator agar tidak lagi mengambil jalur di tengah Kota Tangerang.

Pasalnya, selain pembangunan yang tidak memiliki kontribusi kepada Kota Tangerang, pihak pengembang PIK 2 juga tidak bertanggung jawab atas kerusakan tanah yang dilalui truk-truk besar tersebut.

"Kita coba putar balik selama masa PSBB, jangan dulu masuk kota selama PSBB, kalau biasanya dia mau masuk, dia masuk lewat rawa bokor, ada exit tol di sana, jadi tidak banyak jalan kota yang dirusak," kata dia.

Sebelumnya, beberapa ruas jalan di wilayah Kota Tangerang mengalami kerusakan mulai dari kerusakan ringan, sedang hingga berat.

Hal tersebut dikarenakan tingginya lalu lintas truk bertonase besar melewati ruas jalan yang akan menuju ke lokasi pembangunan sejumlah proyek sekitar Kota Tangerang, salah satunya pengembang PIK II.

Kepala Satuan Kerja Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Hadrianus Bambang Nurhadi Widihartono (Nanung) meminta pengembang memberikan laporan kejelasan rute yang akan dilalui oleh subkontraktor saat mengirim material ke wilayah pembangunan.

"Kami meminta pihak PIK II, melaporkan kejelasan rute mana saja yang akan dilalui di wilayah Kota Tangerang oleh para sub kontraktor yang akan mengirim material ke wilayah pembangunan," ujar Nanung.

"Karena proses pengiriman material memiliki peranan besar dalam kerusakan jalan yang terjadi di beberapa ruas jalan di Kota Tangerang," tambah dia.

Nanung meminta agar laporan tersebut dituangkan dalam bentuk surat yang ditujukan kepada Direktoran Jenderal Bina Marga dengan tembusan kepada Gubernur, Wali Kota atau Bupati yang daerahnya terlintasi oleh kendaraan yang membawa material.

"Supaya Kementerian maupun Pemerintah Daerah bisa memonitor pergerakan kendaraan material," jelas Nanung.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/06/14535461/manfaatkan-arus-sepi-psbb-500-truk-bertonase-besar-masuk-kota-tangerang

Terkini Lainnya

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Megapolitan
Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di 'Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di "Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke