Salin Artikel

Urunan, Warga Kelurahan Gunung Bagikan Beras Pakai Tandon Mobile

Lurah Gunung Dimas Prayudi mengatakan, pengoperasian tandon "mobile" berisi beras telah dimulai dua pekan yang lalu.

Awalnya, beras sumbangan warga dikumpulkan terlebih dahulu.

"Jadi kita kumpulkan dulu beras-beras sumbangan dari warga, kita jemput ke rumah masing, lalu kita simpan dalam tandon, total terkumpul 170 kilogram beras," kata Dimas saat dihubungi di Jakarta, Rabu (13/5/2020), seperti dikutip Antara.

Pelaksanaan tahap pertama sumbangan beras 170 kilogram berasal dari warga RW 2 Kelurahan Gunung.

Warga menyumbang secara sukarela mulai dari 5 kilogram sampai 10 kilogran. Bahkan ada warga yang menyumbang 50 kg beras.

Beras sumbangan warga lalu dimasukkan ke dalam tandon air berkapasitas 300 kilogram.

Setelah dirasa cukup, lalu tandon berisi beras diantar berkeliling menggunakan mobil bak terbuka untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Pengumpulan dan penyaluran beras dilakukan oleh petugas pekerja penanganan sarana dan prasarana umum (PPSU) kelurahan, menggunakan mobil mereka," katanya.

Dari 170 kg beras yang terkumpul dibagikan menggunakan kantong plastik isi 5 kilogram. Terkumpul 32 kantong beras disalurkan ke wilayah Kerinci dan sekitar Berdikari.

Beras dibagikan dengan cara berkeliling menggunakan mobil bak terbuka yang mengangkut tandon berisi beras.

Warga yang membutuhkan dapat mengambil beras tanpa berkumpul.

"Kita lakukan 'mobile' supaya tidak ada warga yang berkumpul saat pembagian," kata Dimas.

Menurut Dimas, kegiatan tandon beras mobile tersebut merupakan inisiatif warga yang diakomodasi kelurahan dengan mengadopsi program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) yang diluncurkan Pemprov DKI Jakarta pada 29 April 2020 lalu.

Bedanya, program ini tidak melibatkan perusahaan atau instansi, tapi swadaya masyarakat yang ingin berdonasi.

Wilayah Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru terdiri atas 7 RW dengan 68 RT, terdapat 11.000 jiwa dengan 3.000 kepala keluarga.

Menurut Dimas, dari 7 RW tersebut, sebanyak tiga RW, yakni 1, 8 dan 6 termasuk kategori rukun warga kurang mampu.

Sisanya 4 RW di wilayah tersebut tergolong masyarakat mampu.

"Kegiatan ini mirip-mirip KSBB lah, kita kumpulkan dari warga mampu lalu kita salurkan ke warga tidak mampu," kata Dimas.

Dimas mengatakan, kegiatan tersebut masih akan bergulir selama warga masih ada yang mau menyumbang.

Untuk penyaluran beras dari tandon mobile tahap II akan dilakukan pengumpulan beras sumbangan dari warga RW 3.

Dimas berharap, sumbangan beras ini sebagai pelengkap bagi warga yang membutuhkan bantuan selama pandemi COVID-19.

Dalam catatan Kelurahan Gunung terdapat 1.800 warga yang membutuhkan bantuan sosial.

Warga tersebut telah mendapat bantuan sosial dari Pemprov DKI Jakarta sebanyak 988 orang dan bansos dari pemerintah pusat sebanyak 700 orang.

Sisa warga yang belum menerima bansos tahap pertama diusulkan kembali untuk menerima bansos tahap II.

"Harapan kita, dengan bantuan beras ini masyarakat terbantu sembari menunggu bantuan sosial dari pemerintah pusat dan provinsi," kata Dimas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/13/17382281/urunan-warga-kelurahan-gunung-bagikan-beras-pakai-tandon-mobile

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke