Salin Artikel

Data ACT, Banyak Warga Kelas Menengah Juga Minta Bantuan karena Terdampak Pandemi Covid-19

Oleh karena itu, kedua kelompok masyarakat tersebut membutuhkan bantuan sosial.

Temuan tersebut berdasarkan laporan permintaan bantuan yang diterima ACT selama pandemi Covid-19.

Pasalnya, ACT membuka hotline penerimaan bantuan sosial. Faktanya, sebagian pemohon merupakan masyarakat kelompok kelas menengah.

Hal itu diketahui dari latar belakang informasi hunian yang dilaporkan setiap pemohon.

"Kita memang temukan kondisi di mana sebenarnya sebagian yang menghubungi ke kita secara ekonomi kalau melihat dari tampilan struktur tempat tinggal, dia lebih baik. Istilahnya tidak menggambarkan sebuah kekumuhan atau kemiskinan yang akut," kata Humas ACT, Lukman Aziz saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/5/2020).

Lukman menyatakan, indikator kelompok menengah adalah masyarakat yang memiliki penghasilan di atas UMR DKI Jakarta.

Menurut Lukman, sebelum pandemi Covid-19, mereka mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Kendati demikian, penghasilan mereka menurun drastis selama pandemi karena banyak masyarakat kelompok menengah yang diputus hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan.

"Ternyata memang mereka mengalami kekurangan karena pertama mereka mengalami PHK, secara ekonomi tadinya bisa menghidupi dirinya, keluarganya, tapi setelah PHK dia menjadi data kemiskinan yang sifatnya dinamis," ujar Lukman.

"Kalau yang (kemiskinan) statis kita sudah tau bahwa kemiskinan sudah cukup banyak, data BPS pun sudah menyebutkan itu," sambungnya.

Menurut Lukman, tidak ada perbedaan pembagian bantuan terhadap masyarakat kelompok bawah dan kelompok menengah dari pihak ACT.

Selama pendistribusian bantuan, ACT tidak melihat latar belakang masyarakat.

ACT sebelumnya meluncurkan program humanity careline atau layanan pangan gratis bagi masyarakat di tengah pandemi covid-19 yang bertempat di Wakaf Distribution Center, Gunung Sindur, Bogor, dua pekan lalu.

Program berbasis telepon ini sebagai layanan penyedia bahan pangan berupa beras untuk warga Jabodetabek.

Koordinator Program Humanity Careline Rizky Wihardi mengatakan, jika ada masyarakat yang membutuhkan dapat menghubungi call center nomor 0800-1-165-228.

Saat telepon tersambung, masyarakat dapat mmelengkapi ketentuan syarat dan verifikasi yang dijelaskan.

Rizky menjelaskan pelayanan antar pangan pun kini bisa dilakukan untuk wilayah sekitar Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

Bantuan pangan gratis itu nantinya akan dikirimkan melalui ojek online ke alamat penghubung yang telah dicatat oleh operator.

"Semua beras akan diantar oleh pengemudi ojek daring ke penerima manfaat. Ojek daring yang diamanahkan pun dipesan melalui aplikasi. Dengan menggunakan layanan ojek daring ini, diharapkan tidak ada kerumunan yang terjadi," tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/15/16072081/data-act-banyak-warga-kelas-menengah-juga-minta-bantuan-karena-terdampak

Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke