Salin Artikel

[POPULER JABODETABEK] 13 Juli, Hari Pertama Siswa Jakarta Kembali Sekolah | Aksi Polisi Gadungan Bawa Kabur 2 Anak SMP

Namun, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tak akan lagi sama seperti pandemi ini melanda Jakarta.

Ada sejumlah skema yang disiapkan Dinas Pendidikan Jakarta. Skema ini dibuat dengan mempertimbangkan protokol kesehatan untuk mencegah persebaran Covid-19 di Jakarta.

Meski demikian, mekanisme proses belajar nantinya masih belum diputuskan Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Pihak Disdik DKI juga akan mempertimbangkan kesiapan fasilitas yang dimiliki setiap sekolah.

Berita soal hari pertama sekolah bagi siswa sekolah-sekolah di Jakarta ini menjadi berita terpopuler Megapolitan Kompas.com pada Sabtu (16/5/2020).

Berikut empat berita terpopuler Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin:

1. Hari pertama sekolah 13 Juli 2020

Dinas Pendidikan DKI Jakarta berencana memulai kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021, yakni pada 13 Juli 2020.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana mengatakan, rencana itu disusun dengan mempertimbangkan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka mencegah penularan Covid-19.

"Hari pertama sekolah dengan mempertimbangkan kebijakan, baik pemerintah pusat maupun daerah, yang kami siapkan 13 Juli," ujar Nahdiana dalam video rapat pimpinan yang diunggah di akun YouTube Pemprov DKI, Kamis (15/5/2020).

Nahdiana berujar, Dinas Pendidikan telah menyusun tiga skema belajar di sekolah yang akan diterapkan pada tahun ajaran 2020/2021.

Pertama, hanya sebagian sekolah yang dibuka dengan semua siswa belajar di sekolah.

Kedua, hanya sebagian sekolah yang dibuka dengan sebagian siswa belajar di sekolah.

Ketiga, semua sekolah dibuka dengan sebagian siswa belajar di rumah.

"Kami lakukan ini semua dengan mengikuti kebijakan pemerintah apabila PSBB ini telah dibuka kembali, maka kami bersiap untuk kembali sekolah dengan rancangan-rancangan yang kami buat dengan beberapa alternatif," kata Nahdiana.

Baca selengkapnya di sini.

2. Lima pelanggar PSBB Kota Tangerang terindikasi Covid-19

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan ada lima orang pelanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang terindikasi Covid-19.

Kelima orang itu langsung diwajibkan Pemkot menjalani isolasi.

"Hari ini lima orang yang dinyatakan positif dari hasil rapid test, kelimanya sudah diisolasi," kata Arief dalam keterangan tertulis, Jumat (15/5/2020).

Kelimanya diketahui tak memakai masker dan diwajibkan melakukan rapid test.

Untuk diketahui, rapid test bukan alat ukur yang bisa memastikan seseorang terserang virus corona. Pengujian cepat itu hanya ditujukan untuk melihat reaksi antibodi dalam tubuh terhadap kemungkinan adanya virus.

Jika ternyata positif, maka belum bisa dipastikan itu terkait virus corona. Bisa juga karena sebab lain.

Pengujian harus dilanjutkan dengan melakukan swab test atau yang dikenal dengan polymerase chain reaction test (PCR Test).

Arief kemudian meminta agar masyarakat mematuhi PSBB di Kota Tangerang karena banyak Orang Tanpa Gejala (OTG) masih keluar tanpa perlindungan masker.

"Artinya kita harus terus waspada bahwa di luar masih banyak orang tanpa gejala yang melakukan aktivitas seperti biasa," kata dia.

Baca selengkapnya di sini.

3. Warga di Jakarta tak boleh keluar Jabodetabek mulai 14 Mei

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melarang warga Jakarta keluar wilayah Jabodetabek. Warga dari luar Jabodetabek juga dilarang masuk ke Jakarta.

Larangan itu tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 47 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Berpergian Keluar dan/atau Masuk Provinsi DKI Jakarta dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19.

Pasal 18 pergub tersebut menyatakan, pergub mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Pada bagian akhir pergub, ada keterangan bahwa pergub tersebut diundangkan pada 14 Mei 2020 atau Kamis kemarin.

Dengan demikian, larangan warga di Jakarta keluar Jabodetabek dan sebaliknya warga dari luar Jabodetabek dilarang masuk Jakarta telah berlaku sejak Kamis kemarin.

Dalam pergub tersebut, ada golongan orang yang dikecualikan alias diperbolehkan keluar Jabodetabek dengan syarat mengurus izin melalui situs web corona.jakarta.go.id.

Baca selengkapnya di sini.

4. Polisi gadungan diduga culik 2 Anak SMP, keluarga syok

Saat sedang berada di rumahnya di kawasan Depok, Jawa Barat, Ina, tiba-tiba dikejutkan dengan dering telepon selulernya pada Kamis (14/5/2020) siang.

Ia melihat anak sulungnya, A (13), yang menelepon.

Dia tahu saat itu sulung yang akrab disapa "Abang" sedang pergi ke sekolahnya untuk mengantarkan rapor. Dia pun segera menjawab telepon itu.

Namun, kabar buruk langsung menyergapnya. Anaknya dibawa kabur orang tak dikenal. Ina pun syok.

A mengaku dia dan temannya sedang dibawa orang tak dikenal dengan menggunakan sepeda motor. Orang tak dikenal itu mengaku sebagai polisi.

Ina langsung meminta telepon diberikan kepada pelaku berinisial I yang masih memacu motornya di jalan raya.

Ina mengatakan, dia akan menyanggupi permintaan I asalkan anaknya bisa kembali dengan selamat. Namun, ucapan itu tak berbalas.

Pelaku justru mematikan sambungan telepon. Dua ponsel korban kemudian disita.

Ina pun bingung dan kalang kabut karena merasa anak sulungnya diculik. Ina bahkan sempat pingsan setelah menerima telepon itu.

Adik A, AZ, sempat melacak posisi A lewat aplikasi.

Posisi korban terlacak hingga sampai Jalan Ciputat Raya. AZ melalui Facebook almarhum ayahnya sempat meminta pertolongan untuk melacak penculik kakaknya.

Ia juga mengirimkan lokasi terakhir kakaknya yang didapat dari aplikasi itu.

“Ini A anaknya Pak L. Bang A diculik. No hpnya. 0812xxxx. Ini beneran. Ibu UU sudah pingsan. Bukan bercanda, ribet. Tolongin dong teman-teman Alm. L yang intel dan polisi. Tolong bantuin. Pliss ini urgent hubungi 08122xxx. Plis,” tulis AZ.

Tanggapan di Facebook beragam. Ada yang tak percaya alharhum mengunggah, ada yang menanyakan kondisi Ina, dan menyarankan untuk menghapus akun Facebook almarhum L.

“Azzam kangen ayah, ya? Tadi tante sampai kaget ngabari semua teman ayah kalau abang diculik. Jangan lagi becanda gitu ya, Sayang. Kalau kangen Ayah, kalian berdoa ya,” tertulis di kolom komentar.

A dan AZ adalah anak yatim. Media sosial Facebook almarhum ayahnya masih bisa mereka akses.

Rekan-rekan almarhum di Facebook sempat tak percaya dengan unggahan permintaan tolong tersebut.

Polisi membenarkan peristiwa dugaan penculikan dengan modus polisi gadungan ini terjadi. Pelaku pun sudah ditangkap.

Sementara itu, dua korban selamat dan pada Kamis petang sudah bertemu dengan orangtua mereka.

Baca selengkapnya di sini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/16/06162251/populer-jabodetabek-13-juli-hari-pertama-siswa-jakarta-kembali-sekolah

Terkini Lainnya

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke