Salin Artikel

Orangtua Siswa di Kota Tangerang Khawatir jika Sekolah Kembali Dibuka

TANGERANG, KOMPAS.com - Wacana sekolah kembali dibuka di masa pandemi Covid-19 membuat beberapa orangtua merasa khawatir akan kesehatan anak-anak mereka.

Salah satunya adalah istri ketua RW 21 Kelurahan Gebang Raya Kota Tangerang Mira Karina, yang mengungkapkan rasa was-wasnya andai sekolah beroperasi di masa pandemi seperti sekarang ini.

"Ya kami khawatir, namanya anak-anak kan sering lupa kalau lagi main sama temannya," ujar dia saat dihubungi melalui telepon, Selasa (2/6/2020).

Mira mengatakan, saat ini dirinya memiliki dua anak yang sedang berada di bangku sekolah dasar (SD). Hari ini dia baru saja mengambil soal ujian akhir kenaikan kelas untuk kedua anaknya tersebut.

Dia pun tak memungkiri bahwa kedua anaknya sudah merindukan untuk kembali belajar di SD Total Persada Kota Tangerang.

Apabila sekolah kembali dibuka, Mira berharap ada aturan baru dan juga jaminan kesehatan siswa yang dapat memberikan rasa tenang kepada orangtua.

"Misalnya hanya tiga jam sehari, jadi 10 siswa masuk dan bergantian setelah tiga jam," kata Mira.

Mira mengaku setuju dengan beberapa wacana Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah yang berencana membuat protokol baru, misalnya, siswa masuk sekolah secara bergantian dan diadakan kelas pagi dan sore.

Selain berharap dengan kebijakan pemerintah yang membuat protokol sekolah di tengah pandemi Covid-19, Mira berujar bahwa pihak sekolah sebagai lembaga pendidikan harus siap menerapkannya.

"Sekolah juga harus siap-siap, biar orangtua nantinya juga tenang," kata Mira.

Sama halnya dengan Mira, Sukron, ayah dari dua siswa yang bersekolah di SDN 15 Tangerang, mengaku memasrahkan semuanya ke pemerintah Kota Tangerang.

"Kami mah ikut saja. Kalau kami yakin, pemerintah buka sekolah pasti sudah siapkan protokolnya," kata dia.

Sukron merasa tak khawatir apabila sekolah kembali dibuka, karena anak-anak juga sudah merindukan suasana sekolah, meskipun harus dengan suasana yang baru.

"Intinya kami ikut pemerintah," kata dia.

Adapun sebelumnya, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengaku sedang menggarap protokol kenormalan baru atau new normal untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Arief mengatakan, adapun skenario protokol new normal di sekolah akan diimplementasikan dengan cara satu meja untuk satu siswa dan jumlah kelas yang akan bertambah.

Begitu juga dengan rencana membuka kelas online dan penugasan via internet yang akan mengurangi tatap muka dan interaksi siswa di sekolah.

Namun, hingga kini belum ada kepastian kapan kegiatan belajar mengajar di sekolah di Kota Tangerang kembali dibuka setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diperpanjang hingga 14 Juni 2020.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/02/13355341/orangtua-siswa-di-kota-tangerang-khawatir-jika-sekolah-kembali-dibuka

Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke