Salin Artikel

Usai PSBB, Masjid Agung Al-Azhar Akan Batasi Jumlah Jemaah Saat Shalat Jumat

Shalat Jumat akan digelar jika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta tidak diperpanjang.

Kepala Urusan Rumah Tangga Masjid Agung Al-Azhar Yahya mengatakan, jumlah jemaah sebelum terjadi pandemi Covid-19 biasanya mencapai 3.000 orang.

Nantinya, jumlah jemaah shalat Jumat bakal dikurangi sebanyak 50 persen.

"Sekarang mungkin dikurangi 40-50 persen menjadi sekitar 1.500 jemaah," kata Yahya saat dihubungi, Rabu (3/6/2020).

Pembatasan jumlah jemaah sebagai upaya mengurangi potensi penyebaran Covid-19.

Selain itu, protokol kesehatan harus dilakukan jemaah seperti memakai masker dan membawa sajadah sendiri.

Pengurus masjid akan menyediakan fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer untuk jemaah yang ingin shalat.

"Kalau (PSBB) diperpanjang, kita tetap ikut aturan Gubenur," ucap dia.

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla sebelumnya melaksanakan shalat ashar berjamaah di Masjid Agung Al Azhar, Rabu.

Kalla didampingi Ketua ICMI Pusat Prof Jimly Asshiddiqie beserta pengurus DMI Pusat serta pengurus Masjis Agung Al Azhar.

Shalat ashar dilaksanakan secara berjamaah menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, dan membawa sajadah masing-masing.

Sebelum shalat dilaksanakan, seperti dikutip Antara, Kalla terlebih dahulu meninjau penyemprotan disinfektan yang dilakukan oleh relawan PMI bersama anggota Marinir TNI.

Menurut informasi yang didapat di lapangan, Kalla meninjau persiapan masjid menghadapi era normal baru salah satunya di Masjid Agung Al Azhar.

Selain itu, kedatangan Kalla untuk melihat persiapan untuk pelaksanan shalat Jumat perdana setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta berakhir.

Menurut rencana, Kalla akan mengikuti shalat Jumat perdana di Masjid Agung Al Azhar.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/03/16363511/usai-psbb-masjid-agung-al-azhar-akan-batasi-jumlah-jemaah-saat-shalat

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke