Ia menyoroti soal laman corona.bekasikota.go.id yang hanya menampilkan grafik dan data harian kasus Covid-19.
Dalam laman resmi Pemkot Bekasi itu tak ada grafik perkembangan sebulan atau seminggu kasus Covid-19 di daerah itu.
“Membatasi akses publik terhadap sumber-sumber data itu. Terbatas itu maksudnya, orang yang mau mengetahui ini bagaimana pemetaannya, enggak ada grafil per bulannya,” kata Choiruman, Minggu (7/6/2020).
Menurut Choiruman, Pemkot Bekasi juga seringkali lambat memperbaharui data harian Covid-19 ke situs tersebut.
Hal itu, kata dia, bisa menimbulkan ketidakpercayaan publik atas kinerja Pemkot Bekasi.
Ia menyebutkan, Pemkot Bekasi tak pernah memberikan grafik bulanan kasus Covid-19 selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlangsung.
Karena itu ia meminta Pemkot Bekasi lebih transparan dalam memberikan data ke publik soal kasus Covid-19.
Ia juga minta Pemkot gencar sosialiasi penggunaan masker sebagai kebiasaan di masyarakat pada masa PSBB proporsional saat ini.
Hingga hari Minggu kemarin tercatat 331 pasien positif Covid-19 di Kota Bekasi.
Dari data tersebut, 266 pasien telah sembuh dan 32 pasien dirawat. Sebanyak 33 orang meninggal dunia.
Selain itu, sebanyak 177 pasien suspect atau terduga Covid-19 juga telah meninggal dunia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/08/12413171/pemkot-bekasi-dinilai-kurang-transparan-soal-data-kasus-covid-19