Salin Artikel

Diskusi soal Papua Hadirkan Veronica Koman Disebut "Tak Layak", Aliansi Dosen UI Bereaksi

Hal ini sehubungan dengan diskusi publik yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Sabtu (6/6/2020) lalu.

“Aliansi Dosen UI untuk Kebebasan Akademik dan Kebebasan Berpendapat mendukung independensi dan kebebasan akademik di kampus, khususnya diskusi publik pada Sabtu, 6 Juni 2020 melalui kanal YouTube BEM UI,” demikian pernyataan sikap mereka dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (8/6/2020).

Dalam diskusi itu, BEM UI mengundang pengacara HAM Veronica Koman dan Gustaf Kawer serta eks tahanan politik Papua yang tidak dipublikasikan namanya, membahas kesamaan dan perbedaan gerakan #Papuanlivesmatter di Indonesia dengan #BlackLivesMatter di AS.

Usai diskusi, pihak UI melalui pernyataan resminya menganggap bahwa diskusi itu “tidak direncanakan secara matang”, dan tidak menghadirkan “pembicara yang layak”, sehingga tidak “mencerminkan sikap dan pandangan UI”.

Pernyataan sikap UI akhirnya ganti ditanggapi warganet dengan tagar #shameonyouUI yang belakangan meramaikan jagat media sosial Twitter.

Dikonfirmasi Kompas.com pada Senin sore, Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Amelita Lusia menganggap bahwa narasumber yang didatangkan dalam diskusi tidak berimbang.

"Narasumber yang didatangkan tidak memenuhi prinsip keberimbangan (cover both side) maka UI melihat secara keseluruhan diskusi ini tidak mengundang narasumber yang layak," kata Amelita kepada Kompas.com, Senin (8/6/2020).

Sementara itu, dalam pernyataan sikapnya, Aliansi Dosen UI untuk Kebebasan Akademik dan Kebebasan Berpendapat mendukung digelarnya diskusi publik tersebut sebagi bagian dari latihan akademik.

“Kami mengapresiasi BEM UI dalam menentukan topik dan kebebasan berpendapat dijamin oleh konstitusi dan kebebasan akademik civitas akademika UI,” tambah Aliansi dalam pernyataan yang sama.

Hingga berita ini ditayangkan, telah terhimpun sejumlah dosen dari beragam disiplin ilmu di UI dalam aliansi, dan nama-nama tersebut masih akan terus bertambah.

Aliansi menyatakan bahwa keberagaman pendapat merupakan hal yang "lazim dalam proses akademik, dan perlu dijaga untuk meningkatkan kualitas intelektual".

Di samping mendukung diskusi publik yang dihelat BEM UI, Aliansi juga mendorong civitas akademika UI agar “mendukung mahasiswa untuk belajar dan mencari kebenaran ilmiah”, serta "merespons perbedaan pendapat melalui forum ilmiah”.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/08/20570781/diskusi-soal-papua-hadirkan-veronica-koman-disebut-tak-layak-aliansi

Terkini Lainnya

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke