Salin Artikel

5 Fakta Temuan Potongan Kaki di Setu Pengarengan Depok

Potongan kaki sebelah kiri itu ditemukan mengambang tanpa terbungkus apa pun.

Hingga saat ini, penyebab potongan kaki manusia itu ada di sana masih belum terungkap.

Begitu pun dengan identitas orang pemilik bagian tubuh tersebut, masih tanda tanya.

Berikut rangkuman fakta mengenai temuan ini:

1. Ditemukan petugas kebersihan

Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah menyebutkan bahwa potongan kaki itu pertama kali ditemukan oleh petugas kebersihan.

"Penemuan kaki yang diduga kaki manusia tentunya, tepatnya sekitar jam 10-an saat saksi yang merupakan petugas kebersihan Setu Pengarengan tersebut menemukan benda yang dicurigai sebagai bagian dari organ tubuh manusia yaitu kaki sebelah kiri manusia," jelas Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah kepada wartawan, Selasa (9/6/2020).

Petugas kebersihan itu kemudian langsung menyampaikan temuannya kepada anggota polisi setempat.

2. Pemeriksaan awal tak cukup memberi titik terang

Jajaran Polres Metro Depok kemudian memeriksa lokasi ditemukannya kaki tersebut dengan membawa perlengkapan inafis.

Dari hasil pemeriksaan sementara, kaki tersebut diperkirakan sudah mengambang di Setu Pengarengan selama 3-4 hari lamanya.

Terdapat jejak lebam pada kaki tersebut, namun polisi belum dapat memastikan penyebab lebam, baik bekas penganiayaan atau memang lebam yang kerap ditemui pada jenazah.

Namun, pemeriksaan awal di lokasi tak memberikan banyak kejelasan.

3. Tak ada data sidik jari kaki

Polisi mengaku kesulitan mencari identitas korban pemilik potongan kaki itu.

Sebab, selama ini, data yang dimiliki tim Inafis selalu data yang berpangkal pada sidik jari tangan manusia.

"Kepolisian sudah turun kemudian kami membawa beberapa perlengkapan inafis untuk mengetahui identitas dari kaki yang ditemukan tersebut, tentunya tidak pernah ada data mengenai sidik jari yang ada pada kaki," jelas Azis.

"Kami tentu mengumumkan kepada masyarakat siapa tau ada warganya atau keluarganya yang kehilangan sebagian anggota keluarga yang diduga korban dari penemuan kaki tersebut," ucap dia.

4. Diduga kaki seorang perempuan

Potongan kaki kiri manusia yang ditemukan mengambang di Setu Pengarengan diduga merupakan milik seseorang berjenis kelamin perempuan.

Ini masih dugaan sementara polisi. Azis mengatakan bahwa pihaknya masih harus menunggu pemeriksaan forensik.

"Tidak ada tanda lahir atau ciri spesifik. Tapi, dari bentuk kaki, dari uratnya dari ini mengarah ke perempuan," ujar Azis.

"Ada beberapa tanda yang menunjukkan jenis kelamin. Misalnya, ada ditemukan kuteks. Ini biasanya dikenakan oleh perempuan tapi terkadang laki-laki juga menggunakan kuteks," kata dia.

5. Dikirim ke RS Polri Kramat Jati

Untuk mendapatkan titik terang mengenai berbagai hal yang menyelimutinya temuan ini, polisi mengirim potongan kaki ini ke RS Polri Kramat Jati.

"Saat ini potongan kaki tersebut kami bawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dianalisis, apakah ini bagian dari kesengajaan dipotong, atau dari kecelakaan, atau dari penyebab-penyebab yang lain," tutur Azis.

Seraya itu, Azis mengklaim pihaknya bakal terus menyelidiki kasus ini dan mengembangkannya ke pelbagai kemungkinan.

"Petugas dari penyelidikan kepolisian terus mencari bahan keterangan yang lain, baik dari masyarakat sekitar," ujar Azis.

"Mungkin penyelidikan-penyelidikan yang lain, utamanya yang mungkin mengarah ke tindak pidana," tambah dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/10/05015451/5-fakta-temuan-potongan-kaki-di-setu-pengarengan-depok

Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke