Salin Artikel

Pengunjung Summarecon Mall Bekasi Kini Wajib Check In dan Check Out dengan QR Code

Pemerintah Kota hingga dewan bahkan telah mengunjungi sejumlah mal yang telah beroperasi di Bekasi untuk memastikan protokol pencegahan Covid-19 diterapkan.

Salah satu mal yang direkomendasikan jadi percontohan di Bekasi karena protokol kesehatan yang diterapkannya adalah Summarecon Mall Bekasi (SMB).

Berdasarkan pengalamannya saat mengunjungi Summarecon Mall Bekasi baru-baru ini, Ketua DPRD Kota Bekasi Choiruman Juwono Putro bercerita bahwa untuk masuk ke SMB, pengunjung harus melakukan scan QR code atau secure access pass dengan telepon seluler lebih dulu di pintu masuk.

Pemindaian QR code dilakukan untuk memudahkan pengunjung mengakses laman registrasi check in atau masuk mal.

Selain scan QR code, registrasi juga bisa dilakukan langsung dengan mengakses link bit.ly/masukSMB, bagi pengunjung yang telepon selulernya tidak memiliki aplikasi scan QR code.

Akun resmi Instagram Summarecon Mall Bekasi, @summareconmal.bekasi, menjelaskan bahwa registrasi saat masuk (check in) bertujuan untuk menghitung jumlah pengunjung di dalam mal. Sehingga jaga jarak pengunjung di mal bisa dikendalikan.

“Jadi setiap pengunjung harus meng-input data diri, nama, umur, tujuan ke mal, nomor telepon, dan sebagainya. Kemudian baru dilakukan pengecekan kondisi kesehatan. Kalau sudah oke, maka mereka akan chek in (diperbolehkan masuk),” ujarnya saat dihubungi, Rabu (17/6/2020),

Choiruman mengatakan, dengan adanya secure access pass, manajemen mal bisa mengetahui siapa saja yang berkunjung, waktu masuk mereka, hingga waktu pengunjung check out atau meninggalkan Summarecon Mall Bekasi.

Bahkan, secure accesss pass dinilai Choiruman dapat mempermudah proses tracing terhadap pengunjung, andai terjadi kasus penularan Covid-19.

“Pintu mana pengunjung masuk juga terdata. Kapan masuknya juga terdata, sehingga setiap pengunjung dalam sistem mereka akan terkontrol. Ketahuan masuknya kapan, keluarnya kapan itu terpantau,” kata Choiruman.

“Dengan record tersebut, maka bila ada pengunjung yang ternyata terkonfirmasi positif, dapat menjadi data pendukung, men-tracing, waktu (terjadinya) penularan di mal tersebut, serta berbagai kemungkinannya,” tambahnya.

Choiruman menyarankan agar sistem secure access pass ini dapat digunakan di mal lainnya yang masih menggunakan cara manual untuk mengatur keluar masuk pengunjungnya.

“Direkomendasikan untuk dapat diterapkan di tempat perbelanjaan atau mal lainnya dengan pesan bahwa ini menunjukan bagaimana tingginya risiko penularan bila kontrol atau pengawasan yang lemah di tempat kerumunan,” ucap dia.

Bahkan kata dia, sistem secure access pass ini juga bisa diterapkan di pasar tradisional yang memiliki banyak pintu masuk.

Namun, Choiruman tak memungkiri saran yang diapungkannya bakal sulit direalisasikan di pasar tradisional.

“Dapat diterapkan juga di pasar tradisional, sekalipun kondisi pasar, khususnya pasar tradisional memiliki pintu masuk yang lebih banyak. Sehingga memerlukan sumber daya manusia dan sarana pendukung yang menyulitkan pengelola pasar untuk merealisasikannya terkait juga dengan biaya operasionalnya. Namun, bila dapat direalisasikan akan sangat baik,” tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/17/12151111/pengunjung-summarecon-mall-bekasi-kini-wajib-check-in-dan-check-out

Terkini Lainnya

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke