Hal tersebut menanggapi adanya 14 pedagang yang dinyatakan Covid-19.
"Ya kita kan enggak tahu mungkin aja kan belum tentu terpapar dari pasar. Mungkin dari tempat tinggalnya atau dari mana," ujar dia ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (18/6/2020).
Aroman menjelaskan, pedagang maupun pengunjung Pasar Kebayoran Lama sudah cukup aktif menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker selama berada di kawasan pasar.
"Protokol kesehatan sudah hampir semua menerapkan. Mungkin kadang ada satu atau dua orang yang tidak pakai masker, tapi selalu diingatkan. Jadi sudah semua menerapkan," ujarnya.
Menurut Aroman, aparat kecamatan bersama TNI-Polri juga sudah membangun posko untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya Covid-19.
"Selalu diimbau juga untuk menjaga fisik. Toko yang buka saat ini sudah ganjil genap untuk memenuhi ketentuan maksimal 50 persen," ungkapnya.
Sebelumnya, sebanyak 14 pedagang dinyatakan positif Covid-19 usai mengikuti pemeriksaan kesehatan dengan uji swab di Pasar Kebayoran Lama, beberapa hari lalu.
Wakil Camat Kebayoran Lama Sidik Rayanta mengatakan, dari 59 orang yang mengikuti pemeriksaan, 14 orang diantaranya positif Covid-19.
Dengan adanya kasus positif ini, Pasar Kebayoran Lama ditutup selama tiga hari dan akan kembali dibuka pada 20 Juni.
Penutupan tersebut untuk mencegah terjadinya penularan lanjutan sekaligus dilakukan sterilisasi area pasar dengan menyemprotkan cairan disinfektan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/18/17174861/14-pedagang-pasar-kebayoran-lama-positif-covid-19-camat-klaim-protokol