Salin Artikel

Riwayat Tanah Abang, Pasar Kambing yang Kini Jadi Pusat Tekstil Terbesar di Asia Tenggara

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, dikenal sebagai pusat tekstil grosir terbesar di Asia Tenggara.

Siapa sangka, dahulu, tempat penjualan tekstil itu merupakan pasar tempat berjualan kambing.

Penulis Abduh Chaer dalam bukunya yang berjudul Tenabang Tempo Doeloe mengatakan, Pasar Tanah Abang merupakan pasar kambing dari abad 18 hingga 1950 silam.

Pasar Tanah Abang menjadi pasar kambing karena lokasinya yang dekat dengan Kali Krukut.

Para pedagang dengan mudah membersihkan olahan dan kotoran kambing menggunakan air sungai.

"Penempatan pedagang kambing di sini memang tepat karena segala kotoran kambing mudah dibersihkan dengan memanfaatkan air sungai," tulis Chaer.

Dahulu, Tanah Abang dipenuhi orang-orang suku Betawi yang pandai menyembelih hingga menguliti kambing.

Itulah sebabnya, banyak orang yang suka membeli kambing di Pasar Tanah Abang. Mereka bisa memilih untuk membeli kambing hidup atau meminta langsung disembelih untuk dibawa pulang dagingnya.

Sejarah keberadaan pasar kambing di Tanah Abang juga diceritakan oleh jurnalis senior Alwi Shahab dalam bukunya Batavia Kota Banjir.

Alwi menulis, di tempat yang kini berdiri pertokoan itu, dahulu merupakan daerah perkebunan dan tempat untuk menggembalakan kambing.

Karena itu, tak heran bila Tanah Abang pernah menjadi tempat menjajakan hasil ternak kambing.

Sebelum menjadi pusat tekstil terbesar di Asia Tenggara, Tanah Abang juga pernah menjadi Markas Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).

Kawasan itu juga pernah menjadi tempat pelarian etnis Tionghoa dalam peristiwa pembataian tahun 1740.

Selain itu, Tanah Abang juga dikenal sebagai daerah kuburan atau tempat pemakaman.

"Begitu terkenalnya sebagai tempat pemakaman, sampai orang Belanda berseloroh: trug naar Tanah Abang, yang maksudnya kembali ke Tanah Abang masuk liang kubur," kata Alwi dalam bukunya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/21/16172751/riwayat-tanah-abang-pasar-kambing-yang-kini-jadi-pusat-tekstil-terbesar

Terkini Lainnya

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke