Salin Artikel

Kata Anies, Pasar dan KRL Jadi Tempat Penularan Covid-19

Keduanya adalah pasar tradisional dan transportasi umum KRL.

Anies menuturkan, kedua area tersebut perlu dijaga dan dikendalikan karena sering menjadi tempat penularan.

"Ada dua area utama yang sering menjadi tempat penularan, pertama adalah pasar. Yang kedua adalah transportasi umum KRL," ucap Anies saat konferensi pers di Balai Kota yang disiarkan YouTube Pemprov DKI, Rabu (1/7/2020).

Kedua area tersebut bakal dijaga oleh ASN, polisi, juga TNI untuk membatasi warga yang akan naik KRL maupun berkunjung ke pasar.

Untuk pasar, petugas akan berjaga di pintu pasar dan hanya dibatasi 50 persen pengunjung.

"Semua akan dilakukan pengawasan tepat. Jam operasinya akan dikembalikan normal, ganjil genap di dalam pasar akan ditiadakan, tetapi jumlah orang masuk pasar akan dikendalikan dari jumlah yang masuk di pasar tidak boleh melebihi 50 persen dari kapasitas," jelasnya.

Anies memutuskan, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada masa transisi diperpanjang selama 14 hari.

PSBB masa transisi diperpanjang terhitung sejak 3 Juli 2020.

"Kesimpulan dalam rapat Gugus Tugas tadi disimpulkan bahwa PSBB transisi, yang itu artinya semua kegiatan berlangsung masih 50 persen, itu akan diteruskan selama 14 hari ke depan," ujar Anies.

Pedagang pasar positif Covid-19

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah melakukan tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di 68 pasar yang berada di bawah pengelolaan Perumda Pasar Jaya.

Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, hasilnya hingga saat ini sebanyak 142 pedagang terpapar Covid-19.

Kemudian untuk 4.967 pedagang lainnya atau sekitar 75 persen dinyatakan negatif Covid-19. Selain itu masih ada juga pedagang yang menunggu hasil tes swab.

Sebelumnya, sejumlah pasar ditutup selama tiga hari setelah ditemukan adanya pedagang yang positif Covid-19.

Selama penutupan, petugas melakukan sterilisasi dengan melakukan penyemprotan disinfektan area pasar.

Sistem ganjil genap juga diterapkan di lingkungan pasar agar mengurangi penumpukan pedagang dan pembeli.

Ganjil genap yang dimaksud adalah toko atau kios di pasar yang buka berdasarkan nomor.

Bagi kios dengan nomor ganjil hanya bisa dibuka atau berdagang saat tanggal ganjil, begitu pun dengan nomor genap.

Namun, tidak seluruh pedagang patuh pada aturan ganjil genap tersebut

KRL

Sementara itu, penumpang KRL terus bertambah meski pandemi Covid-19 belum berakhir.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat bahwa okupansi KRL pada Senin (29/6/2020) kemarin, jadi yang tertinggi selama pandemi di Jabodetabek.

"Pada Senin, 29 Juni 2020, jumlah pengguna KRL kembali mencatatkan rekor tertinggi di masa pandemi COVID-19, yaitu 393.498 pengguna. Jumlah ini meningkat 10 persen dibanding pada Senin pekan lalu," ungkap Vice President Corporate Communication PT KCI, Anne Purba melalui keterangan tertulis, Selasa (30/6/2020).

"Jumlah pengguna KRL semakin meningkat setiap pekannya seiring dengan pembukaan kembali berbagai sektor perekonomian pada masa PSBB Transisi," imbuh dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/01/16151951/kata-anies-pasar-dan-krl-jadi-tempat-penularan-covid-19

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke