Salin Artikel

Khawatir Terjadi Klaster Baru, Pemkot Bogor Gelar Tes Covid-19 di Stasiun Bogor

Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 setelah terjadi penumpukan penumpang di Stasiun Bogor, Senin kemarin.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, pelaksanaan tes usab itu ditujukan kepada para penumpang yang baru saja pulang bekerja dari luar Kota Bogor.

Bima menyebut, saat ini jumlah pengguna kereta commuter line Jabodetabek di Stasiun Bogor sudah mendekati angka normal setelah banyaknya sektor yang telah kembali beroperasi.

Hal itu, sambung Bima, membuat Pemkot Bogor memberikan atensi khusus agar tak terjadi penyebaran Covid-19 atau klaster baru di stasiun.

"Harus ada atensi khusus di sini. Jangan sampai terjadi klaster baru, berbahaya sekali," kata Bima, di Stasiun Bogor.

Bima menyebut, sebagian besar kasus positif Covid-19 di Kota Bogor justru berasal dari luar. Artinya, mereka tertular setelah melakukan aktivitas di luar Kota Bogor.

Apalagi, sambung Bima, moda transportasi kereta api masih menjadi pilihan utama bagi warga Kota Bogor yang hendak bepergian.

Sebab itu, perlu ada langkah serius untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 terutama di kawasan stasiun.

"Banyak warga Bogor yang bekerja di Jakarta sehingga interaksinya tinggi. Dalam kondisi normal, penumpang KRL dari Bogor ke Jakarta sekitar 20.000 sampai 22.000," ungkap Bima.

"Pada hari Senin kemarin, jumlah penumpang KRL dari Bogor ke Jakarta sudah mencapai 15.000 sampai 17.000. Itu artinya sudah mendekati normal. Sementara penyebaran Covid belum sepenuhnya hilang. Karena itu untuk menelusuri potensi Covid kita menggelar swab," sambungnya.

Ia menuturkan, hari ini Pemkot Bogor menargetkan 200 penumpang KRL dapat dilakukan tes usab.

Pemkot, lanjut dia, saat ini tengah memprioritaskan pelaksanaan tes usab bagi seluruh warga Kota Bogor.

Bima menargetkan, 8.000 warga Kota Bogor bisa menjalani tes usab selama masa pra-adaptasi kebiasaan baru.

"Kita akan terus fokuskan pelaksanaan swab tes. Ini diperlukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid di Kota Bogor," pungkas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/07/20435381/khawatir-terjadi-klaster-baru-pemkot-bogor-gelar-tes-covid-19-di-stasiun

Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke