Salin Artikel

BMKG: Jakarta Harus Waspada terhadap Gempa di Selatan Banten dan Jawa Barat

JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa berkekuatan 5,1 SR di selatan Lebak, Banten yang terasa getarannya hingga Jakarta kemarin (7/7/2020) dianggap menjadi alarm bagi Ibu Kota dalam mitigasi kegempaan.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono mengungkapkan, gempa di Jakarta nyaris selalu beriringan dengan aktivitas tektonik di pesisir selatan Jawa, khususnya Jawa Barat dan Banten.

Bahkan, sejauh yang tercatat dalam peradaban modern, 2 kali Jakarta yang dulu masih bernama Batavia dilanda kehancuran karena gempa di selatan Banten dan Jawa Barat.

"Tahun 1699, Jakarta sempat mengalami gempa destruktif, padahal sumber gempanya ada di selatan Banten. Ada 21 rumah Belanda roboh, kemudian 28 orang meninggal. Bayangkan kalau itu terjadi sekarang," jelas Daryono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/7/2020).

"(Gempa) Januari 1780, ada 27 rumah di Jakarta rusak. Bangunan Belanda yang disebut observatorium MOHR, rusak. Padahal gempanya sama-sama di selatan dan skalanya 8,5 SR," ujar dia.

Selanjutnya, gempa-gempa dengan kekuatan yang tak sekuat 2 gempa tadi, juga melanda pesisir selatan Jawa Barat dan Banten.

Setiap kali gempa melanda wilayah tersebut, Jakarta ikut terguncang karena tanahnya lunak, hasil endapan material erosi dari pegunungan di Bogor selama ratusan atau ribuan tahun.

Ambil contoh, Tsunami Pangandaran tahun 2006 dengan kekuatan 7,8 SR dan Gempa Tasikmalaya tahun 2008 berkekuatan 7,2 SR.

Jakarta ikut merasakan guncangan kala itu, walau tak sampai hancur seperti saat zaman Belanda.

Oleh sebab itu, Daryono meminta agar warga Jakarta terus waspada terhadap kemungkinan gempa besar yang dipicu tumbukan lempeng di pesisir selatan Jawa.

"Sejak tahun 1780 sampai sekarang, hampir 250 tahun, tidak lagi terjadi gempa besar dan destruktif di Jakarta. Harus diingat, gempa ada ulang tahunnya. Gempa mengenal recurrent period atau periode datang kembali. Jadi gempa besar di masa lalu bisa terulang kembali," jelas dia.

Tak ada yang bisa memastikan kapan siklus itu bakal berulang, kata Daryono. Namun, edukasi soal mitigasi gempa harus dimiliki setiap penduduk yang tinggal di daerah rawan guncangan, termasuk Jakarta.

Apalagi, selain gempa Lebak, kemarin gempa juga terjadi berturut-turut di Garut (5,0 SR) dan Selat Sunda (5,2 SR).

"Termasuk rentetan gempa kemarin itu bisa menjadi alarm seharusnya untuk kita agar harus waspada. Wilayah selatan Jawa Barat dan Banten punya sejarah gempa di masa lalu dengan Jakarta," tutur Daryono.

"Tidak bisa kita prediksi kapan pastinya. Tetapi, semakin lama periode pasifnya, maka gempa akan semakin besar karena tabungan energinya besar. Yang jadi masalah, ini selatan Jawa Barat dan Banten ada peningkatan aktivitas fisik kegempaan. Bahkan sejak awal 2020 ini, terjadi gempa dirasakan lebih dari 25 kali," tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/08/20453381/bmkg-jakarta-harus-waspada-terhadap-gempa-di-selatan-banten-dan-jawa

Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke