Dengan adanya RW siaga, diharapkan ada pembatasan ketat di lingkungan.
Seperti halnya yang dilakukan oleh RW 022, Kampung Rawa Pasung, Kelurahan Kota Baru, Bekasi Barat.
Ketua RW 022 Soleh mengatakan, pihaknya telah membentuk Satgas Covid-19 untuk membantu mempersiapkan pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungannya.
“Kami ingin warga kami sehat selamat. Maka kita bersilaturahmi pada RT agar kampung kami terbebas dari virus corona,” ujar Soleh di Kampung Rawa Pasung, Kelurahan Kota Baru, Bekasi Barat, Rabu (15/7/2020).
Kompas.com mencoba mengunjungi lingkungan RW 022. RW 022 ini adalah salah satu RW yang sejak awal virus corona tipe-2 (SARS-CoV-2) di lingkungannya tidak terdapat pasien Covid-19.
Ketika hendak masuk ke wilayah itu tampak sebuah spanduk bertuliskan “Selamat Datang di Kampung Siaga”.
Sementara di kiri-kanan tembok kampung tersebut tampak dihiasi oleh mural-mural yang berisi pesan agar warganya tetap mengikuti aturan protokol pencegahan Covid-19.
Mulai dari mural imbauan mengenakan masker di lingkungan, huruf-huruf latin Al-Quran, hingga imbauan hidup sehat pun terpampang di kiri kanan tembok saat masuk ke lingkungan RW 022.
Budaya pakai masker
Warga yang ada di lingkungan RW 022 ini tampak serempak mengenakan masker saat berada di luar rumah.
Warga dari luar yang tidak pakai masker tidak bisa masuk ke lingkungan RW 022. Pasalnya, sudah ada pos pantau yang disediakan di tiap RT.
Di wilayah itu anak-anak kecil yang asik bermain sepeda dengan teman-temannya pun tampak menggunakan masker dengan riang.
Soleh menyampaikan tiap seminggu sekali warganya diberikan masker.
Masker itu dibagikan ke warga untuk menumbuhkan budaya masyarakat menggunakan masker.
“Jadi kebetulan ada warga kami yang distribusi masker. Sehingga dia ikut bantu mendistribusikan ke warga tiap seminggu sekali,” kata dia.
Mengenakan masker memang sudah menjadi budaya sehari-hari warga Kampung Pasung. Apalagi di setiap titik lingkungan RW 022 kerap ada papan pengingat yang bertuliskan imbauan mengenakan masker.
Tidak hanya budaya masker, warga juga diharuskan rajin untuk cuci tangan di lingkungan RW 022.
Pasalnya, di sudut lingkungan RW ini tampak disediakan tempat cuci tangan yang terbuat dari portable.
“Jadi kalau di tempat cuci tangan air habis nanti ada tim bersih yang ngisi air. Sehingga tempat cuci tangan terisi air terus,” kata dia.
Dengan banyaknya tempat cuci tangan di lingkungan itu diharapkan warga dapat langsung mudah mencuci tangan sendiri usai dari warung atau ke luar rumah.
Ada ruang isolasi khusus hingga sembako untuk warga
RW 022 ini juga mempersiapkan ruang isolasi mandiri khusus. Ruangan dengan luas 2 X 2,5 ini disiapkan untuk tempat tinggal sementara jika warganya ada yang baru pulang dari luar daerah.
“Jadi ini di sinilah warga yang amit-amit misalnya ada kena Covid, sebelum dijemput dia harus di sini terlebih dahulu. Orang yang pulang dari luar negeri atau habis pulang kampung harus isolasi mandiri dahulu,” ucap Soleh.
Di tiap rumah lingkungan RW 022 juga terdapat gelas plastik yang tergantung di depan rumah warga.
Hal tersebut dilakukan untuk membantu warga sekitar RW 022 yang terdampak Covid-19. Pasalnya, bantuan sosial dari pemerintah jumlahnya tak cukup untuk seluruh warga terdampak di lingkungan tersebut.
“Bansos tidak mewakili jumlah warga, kita menghimpun semangat bersama untuk membentuk jimpitan yang kita kaitkan di rumah warga," kata dia.
Warga rutin mengumpulkan jimpitan berisi beras satu liter beras guna membantu warga lainnya.
Soleh menyampaikan, pihaknya tidak ingin ada warga yang kelaparan.
Sehingga, warga yang terdampak Covid-19 bisa langsung mengambil beras yang berhasil dikumpulkan dari hasil jimpitan di masjid atau di lingkungan RT nya masing-masing.
Membudayakan Tanaman Hidroponik dan Lele di tiap Lingkungan
Lingkungan RW 22 termasuk salah satu daerah yang memiliki inisiatif untuk gotong royong membantu warga terdampak Covid-19.
Untuk ketahanan pangan, warga berinisiatif untuk membentuk kegiatan bersama dengan menanam hidroponik di masing-masing rumahnya.
Tiap RT mendapat 10 wadah sterofoam untuk menanam sayuran hidroponik. Para warga di RW 22 pun menyambut baik kegiatan menanam hidroponik.
Tanaman hidroponik itu menjadi hiasan di pinggir-pinggir jalan ketika melintas di lingkungan RW 022.
Bahkan ada sejumlah warga yang memiliki tanaman hidroponik sendiri untuk bisa digunakannya sehari-hari.
“Menanam hidroponik diharapakan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya,” kata Saleh.
Tidak hanya tanaman hidroponik, ada juga warga yang berinisiatif memelihara lele di rumahnya.
Tidak perlu menggunakan kolam yang besar untuk memelihara lele, namun menggunakan kolam kecil bahkan dengan wadah sterofom seadanya warga tampak kreatif meletakkan lele peliharaannya.
Dengan berbagai upaya tersebut, Soleh berharap wilayahnya terus menjadi percontohan wilayah lain.
“Kami berharap wilayah kami tetap zona hijau. Jadi semoga tidak adalah pasien Covid-19,” tutur dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/15/19150441/menengok-rw-siaga-di-bekasi-dengan-nihil-kasus-covid-19-ternyata-ini