Salin Artikel

Jika Dilakukan Tes Masif, Kasus Covid-19 di Bodetabek Diprediksi Melonjak seperti Jakarta

Munculnya klaster perkantoran di Jakarta ditengarai menjadi sebab kemungkinan lonjakan di wilayah Bodetabek. Pasalnya, banyak pegawai perkantoran di Ibu Kota berdomisili di wilayah penyangga.

"Tapi, (lonjakan) itu hanya bisa terdeteksi jika active case finding-nya (pencarian kemungkinan kasus baru) di Bodetabek sama seperti Jakarta," kata Pandu ketika dihubungi pada Selasa (28/7/2020).

"Mereka (Bodetabek) kan kemampuan testing-nya (pemeriksaan) lemah. Testing yang paling tinggi kan cuma di Jakarta. Testing di daerah kurang tinggi," tambah dia.

DKI Jakarta memang jadi satu-satunya wilayah di Indonesia yang telah memenuhi standar WHO mengenai jumlah pemeriksaan Covid-19. Jumlah tes PCR untuk mencari kasus baru di DKI Jakarta bahkan nyaris 4 kali lipat standar minimum WHO.

Selama 10 hari terakhir, misalnya, DKI Jakarta beberapa kali mencatat kasus baru tertinggi, dengan kisaran 300-400-an kasus baru per hari.

Di Bodetabek, ambil contoh Depok sebagai kota dengan kasus Covid-19 terbanyak se-Jawa Barat, lonjakan selama 10 hari belakangan hanya di kisaran 15-25 kasus baru per hari.

Pemprov DKI Jakarta juga membuka seluruh data pemeriksaan dan data kasus harian Covid-19 secara komplit melalui situs resmi corona.jakarta.go.id.

Namun, tak seperti DKI Jakarta, tak satu pun wilayah Bodetabek yang mengumumkan jumlah tes PCR harian melalui situs resmi masing-masing.

Pekerja bawa pulang virus ke rumah

Jika banyak kasus ditemukan di perkantoran di Jakarta, sedangkan banyak pegawai kantor berdomisili di wilayah penyangga, besar peluang terjadi perpindahan virus dari Jakarta ke Bodetabek.

"Kalau menularkan orang lain di KRL mungkin masih tidak begitu banyak, karena masih menggunakan masker. Tapi saat mereka kembali ke rumah, bertemu dengan keluarganya itu lho, kan tidak pakai masker lagi," kata Pandu.

"Makanya di Bogor itu sekarang banyak ditemukan klaster rumah tangga. Coba saja tanya ke Wali Kota Bogor," kata dia.

Klaster rumah tangga di Kota Bogor memang kini tengah hangat diperbincangkan.

Selain di Bogor, temuan klaster rumah tangga juga sebelumnya sudah merebak di Kota Bekasi.

Belum ada laporan soal temuan klaster rumah tangga di Kota Tangerang. Sementara itu, Kota Depok sejak awal tak membuka data klaster sebaran Covid-19.

Dengan keadaan itu, Pandu mendesak agar kemampuan pemeriksaan Covid-19 di wilayah penyangga digeber agar bisa menjangkau kemampuan Jakarta.

"Contact tracing (pelacakan kontak pasien positif Covid-19) harus banyak dilakukan di daerah kalau seperti ini," kata pakar biostatistika yang menamatkan studi di University of Pittsburgh, Pennsylvania, AS itu.

"Makanya, sebaiknya manajemennya satu kesatuan untuk Jabodetabek. Itu harus bisa diatur, karena selama ini pola penanganan Covid-19 masih berdasarkan wilayah administratif. Di sinilah peran pemerintah pusat turun tangan untuk Jabodetabek agar satuan tugasnya itu bersama," ujar Pandu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/29/07382051/jika-dilakukan-tes-masif-kasus-covid-19-di-bodetabek-diprediksi-melonjak

Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke