Salin Artikel

PMI: Stok Plasma Darah Masih Mencukupi Permintaan RS Covid-19

"Ketersediaan plasma untuk terapi plasma konvalesen saat ini masih sesuai dengan permintaan rumah sakit, bila ada kebutuhan rumah sakit," kata Linda saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (6/8/2020).

Meskipun demikian, Linda mengungkapkan hanya ada beberapa unit donor darah (UDD) PMI yang menyediakan stok plasma darah konvalesen.

Pasalnya, masih sedikit pasien sembuh dari Covid-19 yang mendonorkan plasma darah.

"Hanya beberapa UDD PMI yang menyediakan stok plasma, itupun tidak banyak. PMI masih kesulitan untuk rekruitmen donor plasma dari survivor yang telah sembuh Covid-19," ungkap Linda.

Oleh karena itu, Linda mengimbau para pasien yang telah sembuh dari Covid-19 dan berminat mendonorkan plasma darah, mereka dapat mendatangi UDD PMI yang telah ditentukan.

Sebelum donor plasma darah, ada sejumlah prosedur yang harus dijalani mulai dari pemeriksaan usia, pasien harus pernah mendonorkan darah, hingga tidak memiliki penyakit penyerta (komorbid).

Sebelumnya diketahui, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan rekomendasi tentang pengawasan pemanfaatan plasma konvalesen dan imunoglobulin konsentrat dalam terapi Covid-19.

BPOM juga menerbitkan petunjuk teknis penjaminan mutu pengolahan plasma konvalesen Covid-19.

Plasma konvalesen digunakan sebagai terapi tambahan pasien Covid-19. Metode ini dilatarbelakangi oleh plasma pasien yang telah sembuh diduga memiliki efek terapeutik karena memiliki antibodi terhadap virus corona penyebab penyakit itu.

Riset pemberian plasma konvalesen melibatkan berbagai pihak. Dalam hal ini, Balitbangkes ditunjuk sebagai koordinator nasional, kemudian BPOM sebagai pengawas serta PMI sebagai penyedia plasma konvalesen.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/07/11501221/pmi-stok-plasma-darah-masih-mencukupi-permintaan-rs-covid-19

Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke