Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, pemeriksaan terhadap Anji berlangsung sejak pukul 10.30 WIB.
Dalam pemeriksaan itu, Anji diminta klarifikasi soal konten video wawancara dengan Hadi Pranoto terkait klaim temuan obat Covid-19.
"Inti pemeriksaan sebenarnya sudah kita ketahui laporan ditanyakan maksud dan tujuannya menyebarkan melalui akunnya. Kemudian apa kegiatan pada saat itu," ujar Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin.
Selain itu, kata Yusri, polisi juga mendalami sejumlah orang yang dimintai wawancara dalam konten Youtube Dunia Manji itu.
"Siapa saja yang diwawancarai nanti kita akan tambah lagi. Kemudian saudara HP (Hadi Pranoto) untuk pemeriksaan dibuatkan berita acara kepada sodara HP," ucapnya.
Sebelumnya, Anji dan Hadi Pranoto dilaporkan oleh Cyber Indonesia dengan nomor LP/4538/VIII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ.
Laporan itu berkaitan dengan dugaan tindak pidana menyebarkan berita bohong oleh akun channel youtube milik Anji.
Dalam akunnya, Anii memuat soal kabar penemuan obat covid19 yang dinilai memicu dan menimbulkan berbagai polemik.
Bahkan, video Anji soal obat Covid-19 yang berjudul "Bisa Kembali Normal? Obat Covid 19 Sudah Ditemukan!! (Part 1)" akhirnya terpaksa harus diturunkan oleh pihak YouTube.
Anji sudah memberikan klarifikasi dalam akun Youtubenya.
Anji mengaku sebelumnya belum mengenal Hadi Pranoto. Pertemuan awal Anji dan Hadi Pranoto terjadi pada tanggal 29 Juli 2020, saat berkunjung ke Pulau Tegal Mas, Pesawaran, Lampung.
“Saya datang ke Pulau Tegal Mas untuk melihat lahan saya yang ada di sana yang itu juga tertera di highlight Instagram saya berjudul Tegal Mas,” kata Anji dikutip dari tayangan video.
Pada saat itu, Anji melihat acara yang dihadiri oleh Hadi Pranoto.
Seusai makan siang, Anji melihat Hadi Pranoto diwawancarai oleh beberapa media. Salah satunya adalah Lampung Post.
“Yang mewawancarainya langsung pemimpin redaksinya. Hasil wawancara itu pun terbit pada hari itu juga dan di sana disebutkan bapak Hadi Pranoto dengan sebutan Profesor,” tambah Anji.
Anji menyebutkan, semua orang yang ada di Pulau Tegal Mas saat itu menyebut bapak Hadi Pranoto dengan sebutan Professor.
“Saya tertarik dengan apa yang dibicarakan di dalam materi wawancara,” ujarnya.
Kemudian, Anji mulai mencari berita tentang Hadi Pranoto di Google. Anji menemukan pemberitaan tentang Hadi Pranoto sebelumnya di media-media sejak April 2020.
“Saya melihat harapan. Lalu saya meminta sesi wawancara dengan dia (Hadi Pranoto) untuk membicarakan perihal ini,”
Wawancara Anji dan Hadi Pranoto dilakukan pada Rabu (29/7/2020) sekitar pukul 22.00 WIB.
Video itu kemudian diunggah pada 31 Juli 2020, dua hari setelahnya Anji mewawancarai Hadi.
Di dalam video wawancara Anji dan Hadi. Anji mengaku sebagai interviewer. Anji mengaku tak menyatakan bahwa herbal yang disebutkan adalah obat.
“Tetapi itu adalah pernyataan bapak Hadi Pranoto sendiri, lalu status dan kredibilitas Pak Hadi Pranoto yang dipertanyakan oleh banyak orang, saya juga tanyakan dalam video tersebut di 4.29 dan juga menit 8.27,” katanya.
Anji lalu memberikan bukti percakapannya pada menit tersebut.
Anji mengaku belakangan terkejut ketika mendapatkan informasi terkait status Hadi Pranoto dan pernyataan-pernyataannya ternyata tak valid.
Anji mengaku tak pernah berniat menyinggung dunia kedokteran maupun tenaga kesehatan (nakes).
Sebagai warga Indonesia, Anji merasa ada sebuah harapan untuk melalui pandemi melihat apa yang disampaikan Hadi Pranoto.
“Apalagi dia juga bilang tidak akan memperjualbelikan herbal temuannya dan juga akan memberikannya secara gratis kepada masyarakat,” tambah Anji.
Sejak awal pandemi Anji mengaku sudah banyak bersuara tentang keprihatinan dan dukungan terhadap tenaga kesehatan dan juga masyarakat.
Dukungan-dukungan tersebut Anji tuangkan di postingan-postingan di media sosial maupun lagu.
“Saya terlibat dalam 4 lagu yang didedikasikan untuk tenaga kesehatan dan juga masyarakat Indonesia tentang bagaimana menjaga jarak, bagaimana kita menyatukan suara, dan lain-lain,” katanya
Anji menyebutkan, ia juga terlibat dalam konser pandemi dan donasi bersama banyak musisi di dalam konser #dirumahaja.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/10/15333251/diperiksa-polisi-anji-diminta-jelaskan-tujuan-konten-wawancara-dengan