Bima mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor per harinya mencapai di atas 10 kasus.
Ia khawatir, jika situasi itu terus berlanjut, maka Kota Bogor bisa terjun ke dalam zona merah Covid-19.
"Situasi ini sangat tidak mudah, di Bogor saat ini menuju zona merah karena kasus Covid naik, sedangkan kesadaran masyarakat menurun. Ini bahaya sekali," ungkap Bima, Rabu (26/8/2020).
Bima menjelaskan, penularan Covid-19 di Kota Bogor bukan hanya berasal dari imported case (luar kota), melainkan sudah masuk hingga ke penularan di rumah tangga atau transmisi lokal.
Saat ini, sambung Bima, transmisi lokal mulai menyebar. Bahkan, hampir 45 keluarga di Kota Bogor menimbulkan kasus menular ke lebih dari 180 orang.
"Klaster rumah tangga berada dalam urutan pertama dalam penyebaran Covid-19 di Kota Bogor," sebut Bima.
"Itulah yang terjadi. Sebelumnya penularan itu dari luar (imported case)," tambahnya.
Tak hanya menghadapi peningkatan kasus Covid-19, Bima juga melihat pertumbuhan ekonomi saat ini dalam kondisi yang mengkhawatirkan.
Bima mencontohkan kondisi riil Indonesia yang minus 5,3 persen pada kuartal II. Jika dalam kuartal III dan IV masih mengalami minus, maka Indonesia terancam jatuh ke jurang resesi.
"Di Jawa Barat minus 5 persen, Kota Bogor lebih baik minus 4,53 persen. Di saat kita berjuang melawan Covid-19, kita juga berjuang mengembalikan pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor yang diunggah pada Rabu siang, total 529 kasus positif Covid-19.
Sebanyak 316 orang di antaranya sembuh, 184 pasien masih dirawat, dan 29 orang meninggal.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/27/05100091/bima-arya-kasus-positif-terus-naik-kota-bogor-menuju-zona-merah-covid-19