Sebagai informasi, angka reproduksi merupakan potensi penularan penyakit oleh seseorang kepada orang yang lain.
Apabila angkanya kurang dari 1, maka penularan dianggap bisa dikendalikan karena berjalan lambat. Namun, jika jumlahnya lebih dari 1, maka penularan akan makin tinggi dan kian banyak pasien yang tertular.
Terkini, berdasarkan data 2 September 2020 lalu, angka reproduksi Covid-19 di Kota Bekasi ada di angka 1,55.
“Memang terjadi peningkatan reproduksi di Kota Bekasi," kata Rahmat kepada wartawan, Selasa (8/9/2020).
Pada Juni lalu, Rt di Bekasi masih di bawah angka 1. Ketika itu diumumkan ada di angka 0,91.
Namun, per 31 Agustus 2020, angka reproduksi di Kota Bekasi naik menjadi 1,52. Kemudian, pada 2 September naik lagi menjadi 1,55.
Artinya, dari satu pasien positif Covid-19, kemungkinan penyebarannya hanya ke satu orang.
Meski angka reproduksi kini meningkat, Rahmat mengklaim bahwa angka kematian di Kota Bekasi cenderung rendah.
Sampai saat ini tercatat ada 72 pasien Covid-19 meninggal dunia.
“Angka kematiannya masih rendah,” ucap dia.
Rahmat mengatakan, pihak Pemkot akan terus melakukan pelacakan kasus Covid-19.
Hingga saat ini ia mengklaim sudah melakukan rapid terhadap 60.722 spesimen dan sudah melakukan tes swab pada 38.232 spesimen.
Rahmat mengatakan, saat ini transmisi penularan Covid-19 sangat cepat. Baik itu melalui udara maupun penularan dari klaster keluarga.
Oleh karena itu, ia tetap meminta masyarakat untuk taat terhadap aturan protokol kesehatan. Misalnya, menggunakan masker, physical distancing, cuci tangan, dan hindari kerumunan.
“Tetapi memang saya berpesan kepada seluruh warga kota Bekasi sekarang ini transmisi keluarga dan transmisi airborne itu sangat tinggi. Jadi caranya itu hanya satu menggunakan masker, physical distancing, jaga kebersihan, cuci tangan, dan juga hindari kerumunan,” tutur dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/09/06442161/angka-reproduksi-covid-19-kota-bekasi-melonjak-kini-di-angka-155