Salin Artikel

Wali Kota Depok Anggap Kerugian Pedagang karena Jam Malam Dapat Disiasati

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris bersikeras tetap memberlakukan pembatasan aktivitas warga dan usaha yang dianggap publik serupa jam malam, dengan harapan mampu menekan peningkatan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Kebijakan ini membuat layanan langsung di toko, mal, supermarket, dan minimarket dibatasi hingga pukul 18.00 WIB, sedangkan aktivitas warga dibatasi sampai pukul 20.00 WIB.

"Itu memang bagian dari otoritas atau kewenangan daerah," ujar Idris kepada wartawan pada Senin (14/9/2020).

Ia mengaku mendengar respons negatif dari para pelaku usaha, baik berskala besar maupun menengah dan kecil mengenai kebijakan ini.

Sejumlah pedagang yang biasanya baru membuka usaha pada malam hari menjadi kelompok rentan akibat kebijakan jam malam itu.

Namun, menurut Idris, hal tersebut dapat disiasati.

"Itu kami dengarkan. Nanti, secara implementasi keluhannya bisa kami kasihkan jalan keluar," ujar Idris

"Misalnya tukang pecel lele kemarin yang mengadu ke saya di Sawangan. Dia bilang bukanya jam 16.00 melayani langsung, makan di situ dengan protokol kesehatan. Tapi setelah jam 18.00, bisa dialihkan untuk take away (pesan antar) sampai jam 20.00. Jadi bisa disiasati seperti itu," jelasnya.

Ia tak menampik kerugian pasti timbul karena kebijakan jam malam ini. Akan tetapi, hal tersebut terpaksa dilakukan karena penularan virus corona di Depok juga makin merebak.

"Kalau bicara rugi, semuanya rugi. Aparat paling rugi karena tenaganya, meninggalkan keluarga, segala macam, ini sangat rugi, kalau bicara masalah kerugian," ungkap Idris.

"Jadi tolong, kita seimbangkan antara perhatian terhadap kesehatan dan kita tidak akan mematikan usaha siapa pun," tandasnya.

Hingga data terbaru dirilis pada Senin (14/9/2020), Kota Depok masih bercokol sebagai wilayah dengan laporan kasus positif Covid-19 tertinggi di wilayah Bodetabek, dengan total 2.866 kasus.

Di samping itu, kini ada 780 pasien positif Covid-19 yang sedang ditangani di Depok, melonjak 390 persen dalam 2 bulan terakhir.

Data dari Satgas Covid-19 IDI Depok, keterisian rumah sakit oleh pasien Covid-19 telah mencapai 80 persen hingga hari ini.

Meski kasus Covid-19 semakin parah dan Depok jadi zona merah nasional, namun Pemerintah Kota Depok belum akan memberlakukan PSBB ketat seperti di Jakarta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/15/05341491/wali-kota-depok-anggap-kerugian-pedagang-karena-jam-malam-dapat-disiasati

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

'Update' Harga Bahan Pokok 4 Desember, Beras Masih Mahal, Cabai dan Daging Sapi Turun

"Update" Harga Bahan Pokok 4 Desember, Beras Masih Mahal, Cabai dan Daging Sapi Turun

Megapolitan
Serangan Balik Kuasa Hukum SYL Saat Komunikasi dengan Firli Bahuri Tak Diakui

Serangan Balik Kuasa Hukum SYL Saat Komunikasi dengan Firli Bahuri Tak Diakui

Megapolitan
Dituntut Hukuman Mati, Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Sampaikan Pembelaan Hari Ini

Dituntut Hukuman Mati, Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Sampaikan Pembelaan Hari Ini

Megapolitan
Seorang Perempuan Ditemukan Tewas di Ruko Kosong Bogor, Diduga Dibekap

Seorang Perempuan Ditemukan Tewas di Ruko Kosong Bogor, Diduga Dibekap

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Gibran Bantah Kampanye di CFD Jakarta | Video Viral Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang

[POPULER JABODETABEK] Gibran Bantah Kampanye di CFD Jakarta | Video Viral Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang

Megapolitan
Kebakaran di Jembatan Lima, Diduga Korsleting Listrik dan 20 KK Terdampak

Kebakaran di Jembatan Lima, Diduga Korsleting Listrik dan 20 KK Terdampak

Megapolitan
Kebakaran di Jembatan Lima, Petugas Damkar Sempat Terkendala Sumber Air Saat Padamkan Api

Kebakaran di Jembatan Lima, Petugas Damkar Sempat Terkendala Sumber Air Saat Padamkan Api

Megapolitan
Kebakaran Landa Kawasan Rumah Tinggal di Jembatan Lima, Petugas Damkar Masih Lokalisir Api

Kebakaran Landa Kawasan Rumah Tinggal di Jembatan Lima, Petugas Damkar Masih Lokalisir Api

Megapolitan
Firli Bahuri Sebut Tak Pernah Komunikasi dengan SYL, Polisi: Akan Terbukti di Pengadilan

Firli Bahuri Sebut Tak Pernah Komunikasi dengan SYL, Polisi: Akan Terbukti di Pengadilan

Megapolitan
Antisipasi Musim Hujan dan Banjir, PLN Buka 17 Posko Siaga dan Kerahkan 2.356 Personel

Antisipasi Musim Hujan dan Banjir, PLN Buka 17 Posko Siaga dan Kerahkan 2.356 Personel

Megapolitan
Hujan Deras Minggu Siang, Jalan RS Fatmawati Terendam Banjir

Hujan Deras Minggu Siang, Jalan RS Fatmawati Terendam Banjir

Megapolitan
Masalah Banjir Belum Tuntas, Ketua DPRD Singgung Efektivitas Sumur Resapan

Masalah Banjir Belum Tuntas, Ketua DPRD Singgung Efektivitas Sumur Resapan

Megapolitan
Video Viral Seorang Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang, Curi Laptop, Gelang Emas, dan HP

Video Viral Seorang Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang, Curi Laptop, Gelang Emas, dan HP

Megapolitan
Amankan Pertandingan Persija Lawan Persita di GBK, 2.267 Personel Gabungan Diterjunkan

Amankan Pertandingan Persija Lawan Persita di GBK, 2.267 Personel Gabungan Diterjunkan

Megapolitan
Blusukan ke Pasar Rawasari, Gibran Belanja Buah-buahan dan Telur Asin

Blusukan ke Pasar Rawasari, Gibran Belanja Buah-buahan dan Telur Asin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke