Kedua alat tersebut dibeli pelaku untuk memotong tubuh korban di dalam kamar apartemen di Kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, pada 9 September 2020.
"Mereka (kedua pelaku) sempat membeli golok dan gergaji dan melakukan mutilasi," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana saat jumpa pers yang disiarkan secara daring, Kamis (17/9/2020).
Nana menjelaskan, kedua pelaku membunuh korban dengan cara menghantam menggunakan batu bata.
Adapun batu bata tersebut telah disiapkan oleh DAF sebelum LAS dan korban masuk ke dalam apartemen.
"Setelah dipukul batu bata, kemudian korban ditusuk sebanyak tujuh kali hingga korban meninggal dunia," kata Nana.
Mereka yang saat itu panik dan kesulitan untuk membuang jasad korban secara utuh akhirnya mengambil jalan pintas untuk memutilasi.
"Akhirnya mereka berdua turun (untuk beli golok dan gergaji). Tapi sebelumnya si korban ini dipindahkan ke kamar mandi. Untuk mencegah jika ada orang yang melihat," katanya.
Nana menambahkan, LAS sudah mengenal lama korban. Pertemuan LAS dan korban berawal dari aplikasi kencan online, Tinder.
“Korban dengan saudara LAS ini sudah lama saling mengenal. Mereka mengenal lewat chatting. Saudara LAS chatting dengan korban dengan aplikasi Tinder,” kata Nana.
Kemudian, LAS dan korban pernah beberapa kali bertemu. Komunikasi keduanya berlanjut lewat Whatsapp.
Sebelumnya, sesosok mayat laki-laki ditemukan di salah satu kamar lantai 16 Tower Ebony Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta pada Rabu (16/9/2020) malam.
Saat ditemukan, jasad korban dalam keadaan tidak utuh atau dimutilasi.
Penemuan jasad tersebut bermula saat anggota dari Polda Metro Jaya menangkap seseorang di Kawasan Depok, Jawa Barat.
Penangkapan tersebut berkaitan dengan adanya laporan orang hilang di Polda Metro Jaya, beberapa waktu lalu.
Setelah olah tempat kejadian perkara (TKP), jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk diotopsi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/17/17152921/pasangan-kekasih-sempat-beli-golok-dan-gergaji-buat-mutilasi-korban-di