Salin Artikel

Jenazah Korban Mutilasi Dibawa Keluarga ke Sleman, Yogyakarta

Jenazah korban dibawa keluarga pada Minggu (20/9/2020) sore setelah proses otopsi oleh tim forensik Rumah Sakit Polri, Kramat jati, Jakarta Timur selesai dilakukan.

Kuasa hukum korban, Saud, mengatakan jenazah korban dibawa ke Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggunakan ambulans dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

"Alhamdulillah hari ini sudah melakukan surat pelepasan jenazah. Hari ini kami akan menuju Yogyakarta, tepatnya Sleman untuk pemakaman jenazah," kata Saud di lokasi kemarin sore.

"Ini kami berterima kasih kepada pihak yang berwajib, karena sudah membantu semua ini dengan cepat. Kalau enggak salah 2 atau 3 hari ya," tambahnya.

Saud menuturkan, keluarga korban sangat bersedih. Kepergian korban yang mendadak, membuat keluarga terpukul.

"Dia di kantor tidak ada masalah. Semua dilaksanakan dengan sangat baik.... Jadi memang mengagetkan dan sangat mengagetkan. Dari pihak keluarga sangat bersedih dan sangat mengagetkan," ungkap Saud.

Saud mengenal korban sebagai rekan kerja sekaligus teman.

"Saya secara pribadi sangat kehilangan dan bersedih atas meninggalnya selaku teman saya juga, teman kerja, teman di luar kerja juga. Sangat mengagetkan sekali karena dia sosok yang baik, supel dan selaku manajer HRD dia adalah sosok yang patut untuk dicontoh," ujar Saud.

Rinaldi menjadi korban pembunuhan dan mutilasi pada 9 September 2020. Jenazahnya dimutilasi hingga 11 bagian dan baru ditemukan pada 16 September di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.

Polisi telah menetapkan DAF (26) dan LAS (26) menjadi tersangka pembunuhannya.

Rinaldy lahir dan besar di Yogyakarta, tepatnya di Dusun Nologaten, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Pria kelahiran 1988 tersebut merupakan anak pertama. Dia dikenal sebagai orang yang supel, pintar, dan penuh tanggung jawab.

Paman Rinaldi, Hutabarat menceritakan semenjak kecil korban tumbuh dan berkembang bersama keluarganya di Nologaten.

"Dia (korban) sejak kecil kumpul sama saya dan keluarga. Anaknya pintar dan penyayang keluarga," katanya.

Selepas sekolah menengah atas (SMA), Rinaldi diterima sebagai mahasiswa Sastra Jepang di  UGM. Minatnya terhadap dunia sastra dan budaya Jepang, menurut Hutabarat, telah terlihat sejak kecil.

Banyak mainan dan ikhwal yang identik dengan budaya Jepang menjadi koleksinya. Termasuk pedang samurai yang dijadikan penghias dinding di kamar rumahnya di Nologaten.

"Dia penyuka budaya Jepang makanya dulu dia kuliah mengambil jurusan sastra Jepang," ujarnya saat ditemui TribunJogja di rumah Rinaldi di kawasan Depok Sleman, Jumat (18/9/2020) kemarin.

Keinginannya untuk lebih mengenal budaya Jepang akhirnya tersampaikan setelah Rinaldi menerima beasiswa pendidikan S2 di Kota Tokyo Jepang.

Ia kuliah di Tokyo University of Foreign Studies. Dari situ dia kemudian melanjutkan perjalanan hidupnya ke sebuah perusahaan Jepang yang berbasis di Jakarta, yakni PT Jaya Obayashi.

Hutabarat terakhir kali bertemu dengan Rinaldy pada Desember 2019.

Pihak keluarga kehilangan jejak Rinaldy pada 9 September 2020. Keluarga pun akhirnya melaporkan hilangnya Rinaldi ke polisi.

Jajaran Polda Metro Jaya sempat melacak keberadaan korban terdeteksi di apartemen di Semanggi dan kantor di Pancoran hingga kemudian diketemukan meninggal dalam keadaan tragis.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Selesai Diautopsi, Jenazah Rinaldi Dibawa Keluarga ke Sleman Gunakan Ambulans RS Polri

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/21/07324781/jenazah-korban-mutilasi-dibawa-keluarga-ke-sleman-yogyakarta

Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke