Salin Artikel

Pemkot Bekasi Akan Tes Swab Keluarga Karyawan Pabrik Epson yang Positif Covid-19

Sebelumnya 398 karyawan PT Indonesia Epson Industry (IEI) di Cikarang, Kabupaten Bekasi terkonfirmasi positif Covid-19.

Sebanyak 50 orang di antaranya adalah warga Kota Bekasi.

“Ada 50 orang (karyawan PT Epson warga Bekasi) kita akan tracing (keluarganya). Baru dapat surat dari kabupaten hari ini,” kata Tanti kepada wartawan, Kamis (2/9/2020).

Tanti mengatakan, pihaknya telah memberitahukan ke tiap Puskesmas Kota Bekasi untuk melakukan test swab ke keluarga karyawan yang terpapar Covid-19.

Hal itu dilakukan agar kasus Covid-19 tak meluas di Kota Bekasi.

“Di sana sudah dilakukan pemeriksaan PCR, maka kita melakukan tracing sesuai alamat yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi,” ucap Tanti.

Sebagai informasi, 398 karyawan perusahaan Multinasional PT Indonesia Epson Industry (IEI) di kawasan industri EJIP terpapar Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah menyampaikan, klaster tersebut ditemukan pertama kali pada 19 September 2020.

Awalnya, salah satu karyawan yang kontak erat dengan pasien Covid-19 alami sakit. Lalu, saat diperiksa ternyata karyawan tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.

Kemudian, dilakukan test swab kepada ribuan karyawan.

Diduga, klaster Covid-19 tersebut berasal imported case atau kasus impor. Pada awal September 2020, kata Alamsyah, pabrik printer ini kedatangan tamu dari warga luar Kabupaten Bekasi.

Alamsyah menduga salah satu orang yang berkunjung ke pabrik Epson tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala.

Usai kunjungan itu, karyawan Epson mengalami gejala mengarah ke Covid-19.

“Ada narasumber tanpa gejala, mungkin pada saat itu (kunjungan) sudah terkonfirmasi tetapi OTG. Beberapa hari kemudian, ada orang (karyawan) bergejala lalu diadakan rapid tes, ternyata ada beberapa reaktif,” kata Alamsyah.

Pihak Epson melakukan 10 langkah merespons temuan kasus positif Covid-19.

Wakil Presiden Direktur PT. IEI, Emile Pattiwael menyebut, dengan mempertimbangkan tingkat penyebaran yang tinggi, perusahaan tersebut menghentikan operasional pabrik secara total selama 2 minggu sejak 19 September hingga 2 Oktober 2020.

Dalam masa 2 minggu tersebut dan selanjutnya, pihaknya akan menjalankan langkah-langkah pencegahan tambahan.

Berikut 10 poin langkah pencegahan yang dilakukan:

1. Melacak seluruh kontak erat dari kasus positif secara menyeluruh.

2. Menerapkan isolasi mandiri untuk seluruh kasus positîf dan kontak erat selama 14 hari.

3. Melakukan pengawasan ketat terhadap karyawan yang terkonfirmasi positif dan kontak erat serta keluarganya agar melakukan isolasi mandiri sesuai dengan aturan.

4. Menyediakan tempat penampungan bagi karyawan yang positif dan kontak erat bagi karyawan yang membutuhkan.

5. Menerapkan Work from Home setelah operasionai pabrik berjalan tanggal 2 Oktober 2020.

6. Melakukan disinfeksi total ke seluruh bangunan pabrik sebanyak 3 kali, yaitu pada tanggal 12 September (telah dilakukan), 22 September dan 1 Oktober 2020.

7. Melanjutkan disinfeksi harian dan mingguan pada masing-masing tempat kerja.

8. Menggunakan APD tambahan yaitu face shield di atas masker. Face shield digunakan saat mulai meninggalkan rumah hingga kembali ke rumah.

9. Menjamin agar karyawan tetap berada di rumah di setelah pulang bekerja melalui pengawasan dari atasan masing-masing setiap hari.

10. Menambahkan diare sebagai gejala Covid diluar gejala yang sudah ada selama ini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/24/19405551/pemkot-bekasi-akan-tes-swab-keluarga-karyawan-pabrik-epson-yang-positif

Terkini Lainnya

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke