Salin Artikel

Kafe Broker Disegel akibat Pengunjung Berkerumun Tanpa Masker, Pemiliknya Minta Maaf

Penyegelan dilakukan tim gabungan yang terdiri dari polisi, Satpol PP, dan petugas Dinas Pariwisatan lantaran kafe itu kedapatan menggelar pertunjukan musik langsung yang dihadiri ratusan pengunjung.

Foto dan video keramaian di tengah wabah Covid-19 itu kemudian viral di media sosial.

Menanggapi penyegelan itu, Abbiyu Iffat selaku pemilik Kafe Broker meminta maaf atas keramaian yang terjadi di kafe miliknya.

Diakui Abbiyu, keramaian itu di luar dugaannya. Sebab, selama Kafe Broker beroperasi di masa pandemi ini, dia mengeklaim telah menaati aturan protokol kesehatan.

"Sebelumnya dari pihak kami mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini karena di luar dugaan. Sejauh ini, sebenarnya yang berjalan ini, kami sudah mengikuti protokol yang berjalan," kata Abbiyu dikutip dari tayangan program Sapa Indonesia yang disiarkan KompasTV, Minggu (27/9/2020).

"Karena beberapa minggu lalu kami sudah dikumpulin pihak kecamatan untuk menyambung kafe-kafe yang ada di sekitar Galaxy ini supaya menatai aturan beberapa yang telah disepakati," imbuhnya.

Abbiyu mengatakan, pada Jumat (26/9/2020) lalu, kondisi di kafenya memang agak rumit karena kekurangan sumber daya manusia atau kekurangan pegawai.

Namun, ia mengeklaim telah membatasi pengunjung yang masuk hingga 50 persen dari kapasitas normal.

Sayangnya, pada saat jam-jam penutupan kafe, Abbiyu mengakui bahwa pihaknya lalai dalam menahan euforia pengunjung saat live music mulai ditampilkan.

Bahkan pengunjung yang duduk di lantai atas kafe pun turun ke lantai bawah, mereka menikmati pertunjukan live music yang ditampilkan band saat itu.

"Di luar juga kami membatasi penumpukan di dalam kafe kami. Namun, di saat jam-jam terakhir saat acara live music berakhir, ada sedikit kegagalan untuk menahan customer yang ada," kata Abbiyu.

"(Meja) kafe kami itu ada di (lantai) atas sama bawah. Lalu kemungkinan beberapa (pengunjung) yang di atas akhirnya turun ke bawah tadi ya, mereka ingin pulang karena mereka mendengar musik yang bisa dikatakan emosional untuk menghibur penonton, akhirnya mereka ikut gabung di sini, ini cukup mengecewakan hal ini," kata Abbiyu.

Dia mengaku bahwa manajemen kafe sulit menghalau euforia pengunjung kala itu.

Namum, Abbiyu telah menegur beberapa pihak yang menyebabkan terciptanya keramaian di kafe Broker. Ia berharap kejadian serupa tidak akan terulang kembali.

"Ini kan sebenarnya acara terakhir ya, di sini posisinya kami sudah memberhentikan acara ini karena kebetulan jamnya sudah jam set 21.30 malam. Nah kondisional dan aturan sulit dipatahkan, tetapi karena acara berlangsung di situ ada beberapa pihak yang sudah ditegur akan hal ini dan saya harap tidak akan terulang lagi hal seperti ini," tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/28/15455711/kafe-broker-disegel-akibat-pengunjung-berkerumun-tanpa-masker-pemiliknya

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke