Salin Artikel

Pemuda di Palmerah Datangi Seorang Pria Disangka Bandar Narkoba, Ternyata Polisi

Lewat rilis resmi Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat, Wakapolsek Palmerah AKP Bahrun dan 13 anggota polisi saat itu melakukan operasi dengan mengenakan pakaian preman sehingga tidak dikenali oleh warga setempat.

Salah seorang remaja kemudian mendekati Bahrun dan meminta narkoba. Remaja itu mengira Bahrun adalah pengedar. 

Bahrun lalu menyuruh pemuda tersebut untuk pergi. Anggota kepolisian lain lalu menghampiri tempat duduk besar yang dipakai kumpul-kumpul oleh warga sekitar.

Awalnya, aparat tidak berencana menggerebek, sebab saat itu polisi hanya sedang melaksanakan patroli pelanggaran PSBB seperti biasa. Namun, saat sedang menghampiri lokasi, banyak warga yang tiba-tiba kabur.

Karena curiga, polisi menggeledah lokasi tempat warga berkumpul dan menemukan granat aktif dan puluhan gram sabu yang ditinggal pengecernya.

Di lokasi yang sama ditemukan juga alat hisap sabu dan senjata tajam.

“Kami ke situ karena ada yang ramai-ramai. Di situ ada granat, narkoba, bong itu alat hisap sabu, ada juga golok dan korek api” ujar Kapolsek Palmerah Kompol Supriyanto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/10/2020).

Polsek Palmerah kemudian memanggil tim gegana untuk memeriksa dan mengevakuasi granat tersebut. 

“Awalnya, kami tidak tahu kalau itu adalah granat aktif, baru saya dapat laporan dari tim gegana kalau itu aktif setelah kami laporkan” ujarnya.

Hingga Kamis siang, pelaku masih belum ditangkap pihak kepolisian. Pelaku berhasil melarikan diri ke gang-gang kecil yang gelap di kawasan tersebut.

Operasi Yustisi masih dilakukan oleh aparat untuk mengawal diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Jakarta. Sudah puluhan ribu pelanggar ditindak untuk diberikan sanksi berupa denda maupun kerja sosial.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/01/14365961/pemuda-di-palmerah-datangi-seorang-pria-disangka-bandar-narkoba-ternyata

Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke