Salin Artikel

Cegah Demontran Tutup Jalan dan Sweeping, 1.700 Personel Polisi-TNI Jaga Kawasan Industri Kabupaten Bekasi

Aks mogok dan unjuk rasa itu merespons pengesahan omnibus law Undang-undang Cipta Kerja oleh DPR dan pemerintah pada Senin lalu.

"Yang jaga ada 1.700 gabungan (polisi dan) TNI," kata Wakapolres Metro Bekasi, AKBP Rickson Situmorang, Kamis.

Rickson mengatakan, aparat akan menjaga kawasan industri hingga jalan tol. Menurut dia,  banyaknya aparat yang dikerahkan itu untuk mengantipasi lumpuhnya kegiatan pabrik-pabrik di kawasan industri.

"Dijaga semua. Kan kaya kemarin mahasiswa mau orasi kami jagain. Tetapi jangan sampai menutup jalan, jangan ganggu produksi. Jadi misalnya ada dua jalur, nah satu jalurlah yang dipakai. Kami jaga disitu karena produksi kan ekonomi juga," kata Rickson.

Dia mengatakan, aparat keamanan juga akan keliling kawasan industri mengawasi aktivitas buruh selama aksi unjuk rasa berlangsung. Aparat mengantisipasi agar tidak terjadi sweeping buruh di kawasan pabrik dan menganggu kegiatan produksi.

"Kami antisipasi kaya sweeping gitu. Misalnya kalau ada buruh yang sweeping, tetapi kalau mau orasi kan silakan. Kalau orasi di pabrik-pabrik saja tidak apa-apa, yang penting jangan ganggu yang lainlah kalau mau demo. Soalnya biasanya ada yang ngajak terus ada yang tidak mau terus berselilisih, ini yang kami jaga," kata dia.

Dia berharap aksi unjuk rasa berjalan kondusif sehingga aktivitas masyarakat berjalan normal, termasuk kegiatan di pabrik.

"Kalau demo tetap di lingkungan sekitar, jaga keamanan pabrik, kalau demo kan kami persilakan kumpul- kumpul tidak apa-apa, tetapi jangan ganggu produksi, ekonomi enggak jalan nanti," ujar dia.

Sebelumnya, sejumlah kelompok mahasiswa menyatakan akan ikut dalam aksi unjuk rasa tolak omnibus law UU Cipta Kerja di kawasan industri, Kamis ini.

Ketua PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesian(PMII) Kabupaten Bekasi M Harun Al Rasyid mengatakan, aksi itu akan dilakukannya di titik keramaian.

"kami akan bersuara di Kabupaten. Tidak ke Jakarta. Di daerah kami tetap menyuarakan penolakan UU omnibus law. Rencananya di titik-titik keramaian," ujar Harun.

Dia menambahkan, para mahasiswa yang tergabung dalam PMII akan unjuk rasa bersama mahasiswa lainnya dan buruh. Namun, lokasi unjuk rasa ini tidak di satu lokasi yang sama.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/08/11382771/cegah-demontran-tutup-jalan-dan-sweeping-1700-personel-polisi-tni-jaga

Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke