Salin Artikel

Sulit Cari Kerja di Tengah Pandemi, Fresh Graduate Ini Jualan Piyama yang Laris Manis berkat WFH

JAKARTA, KOMPAS.com - Lulus di awal tahun 2020, Adella Maulidanti (22) mengaku kesulitan mendapat pekerjaan.

Pasalnya, pandemi Covid-19 memberikan dampak bagi banyak perusahaan, sehingga banyak dari mereka yang membatasi penerimaan karyawan baru.

“Baru lulus. Bingung banget mau ngapain, karena banyak banget kantor yang nutup lowongan kerja, intern juga," ujar Adella.

Ia harus memutar otak untuk tetap bisa menghasilkan di tengah pandemi yang memberikan ketidakpastian dan peluang kerja.

Di sisi lain, karena harus tetap tinggal di rumah selama pandemi, Adella merasa jadi lebih sering mengenakan piyama, karena tidak harus pergi ke mana-mana.

“Aku dari dulu suka pakai piyama, tapi ya enggak pernah nyetok, karena emang bukan kebutuhan esensial. Waktu pandemi ini, apalagi awal-awal, kita semua harus tinggal di rumah. Ya jadi muter otak juga, gimana caranya bisa punya piyama yang enak banyak juga, akhirnya mutusin jualan sekalian aja," ujar Adella.

Sebab, ketertarikan pribadinya kepada piyama dan tak kunjung mendapat pekerjaan, Adella pun memutuskan untuk membangun bisnis piyama.

Ia menamai usahanya dengan nama Renjana Sleepwear.

Buka usaha dari rumah

Karena semua harus dijalankan dari rumah, Adella mencari bahan hingga penjahit guna kebutuhan produksi, via online.

“Cari-cari kain dari Instagram, kan lagi pandemi, takut dong buat dateng langsung ke tempatnya. Eh orangnya baik, mau dibeli cuma 12 meter, 15 meter dikit-dikit gitu, mungkin karena lagi pandemi juga” jelas Adella.

“Ketemu penjahit juga cari-cari dari website, dapet tuh. Karena emang enggak berani ke mana-mana waktu itu,” tukasnya.

Adella memutuskan untuk membeli bahan piyama dalam jumlah yang sedikit karena merupakan kali pertama memproduksi piyama.

Model yang dijual pun baru satu macam.

Awalnya, ia hanya berani menjual kurang dari 30 pasang piyama, dengan tiga motif yang berbeda.

Untuk satu setel piyama, ia membanderol harga Rp 175.000.

Saling bantu di tengah pandemi

Pada Mei 2020, Adella membuka usaha piyamanya untuk pertama kali.

Di awal membuka usaha, Adella meminta bantuan teman-teman sekitar untuk mempromosikan dagangannya lewat media sosial.

“Minta bantu promoin temen-temen yang deket-deket dulu, share lewat Instagram gitu,” tutur Adella.

Tak disangka, hasil promosi dari teman-teman terdekat Adella membuahkan hasil baik. Banyak pelanggan yang datang dari hasil promosi tersebut.

“Ternyata ada influencer yang lihat dari Instagram temenku. Dia mau beli, aku kasih free kan, terus dia promosiin lewat Instagramnya, terus jadi banyak yang beli setelah itu,” ujar Adella.

Sejak saat itu, Adella berencana akan menggunakan jasa influencer lagi, karena mampu memberikan dampak penjualan yang cukup signifikan.

“Setiap pakai influencer, sampai sekarang itu enggak pernah bayar. Endorsement selalu gratis. Mereka pada kasih gratis karena lagi pandemi juga, kayaknya mau support bisnis lokal gitu,” jelasnya.

Laku keras karena work from home

Adella mengaku sejak awal dibuka hingga kini, piyama yang ia jual selalu habis terjual.

Ia menilai bahwa hal ini juga merupakan dampak dari masih diberlakukannya work from home.

“Orang-orang demand-nya pada tinggi banget sekarang. Banyak banget yang pengin beli piyama, karena lagi WFH (work from home) juga ya. Orang-orang pada di rumah aja, jadi pada penginnya pakai piyama,” ujarnya.

Adella menyatakan bahwa ketika ia merintis usahanya beberapa bulan lalu, saingannya terbilang masih sangat sedikit.

Namun, dengan kebijakan work from home yang terus diperpanjang, ia mendapati semakin banyaknya orang yang berjualan piyama, seperti dirinya.

Kini, ia sudah mampu memproduksi lebih kurang 200 piyama setiap bulannya. Motif dan modelnya pun sekarang sudah bervariasi.

“Alhamdulillah, karena emang hobi. Happy banget ngejalaninnya. Mikirin motifnya, modelnya, risetnya juga happy. Enggak kerasa itu capek-capeknya,” ujar Adella.

Bagi para fresh graduate yang masih kesulitan mencari pekerjaan dan berpikiran untuk membuka usaha, Adella berpesan agar segera menjalankannya.

“Yang pasti, jangan overthink, orang banyak yang overthink, ‘Bisa enggak ya?’, ‘Apa aja ya tantangannya?’, ‘Yakin enggak ya bisa ngelakuinnya?’. Kalau punya ide yang fresh dijalanin aja. Mumpung masih ada kesempatan, yang penting dicoba!” tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/09/16240121/sulit-cari-kerja-di-tengah-pandemi-fresh-graduate-ini-jualan-piyama-yang

Terkini Lainnya

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke