Salin Artikel

Warga Korban Banjir Terhambat Cari Nafkah karena Ganti Rugi Belum Dibayarkan PT Khong Guan

Ketua RW 08 Suherman mengatakan, kegiatan perekonomian warga pun terhambat bersama dengan mandeknya pembayaran ganti rugi atas kerusakan akibat banjir yang disebabkan robohnya tembok PT Khong Guan saat hujan deras beberapa waktu lalu.

Kata dia, barang dan kendaraan yang rusak akibat banjir membuat para korban di wilayahnya jadi tak produktif.

“Ada yang motornya rusak karena banjir tapi belum dibenerin. Sekarang kerja jadi pakai angkutan umum. Ada warung yang tadinya mau buka secara permanen, tapi baru buka lagi belakangan ini dengan peralatan yang seadanya,” kata ketua RW 08, Suherman, Jumat (22/10/2020).

Suherman melanjutkan, ada beberapa pedagang nasi uduk dan toko kelontong yang terpaksa berjualan seadanya karena perabotan mereka rusak.

Namun, Suherman tidak bisa merinci secara pasti berapa jumlah warung yang terdampak karena banjir.

Bukan hanya dari segi ekonomi, warga juga terhambat dalam menjalani kehidupan sehari-hari karena perabotan rumah tangga yang rusak.

“Ada juga yang mesin airnya rusak. Akhirnya benerin sendiri karena enggak diganti. Ada juga warga yang pergi (menumpang) ke rumah sebelah karena mesin air rusak,” kata dia.

Suherman agaknya tak mau berharap banyak kepada PT Khong Guan. Dia mulai pasrah karena PT Khong Guan tak kunjung membayarkan ganti rugi.

“Ya kita mah pasrah. Sepertinya juga PT Khong Guan kayak gitu, belum ada iktikad baik membayar. Lama banget,” kata dia.

Senin pekan depan akan beri jawaban

Lurah Ciracas Jakarta Timur Rikia Marwan mengatakan, manajemen PT Khong Guan berjanji akan memberi jawaban perihal ganti rugi kepada warga korban banjir akibat robohnya tembok pabrik pada Senin (26/10/2020) depan.

Hal tersebut dikatakan pihak manajemen usai meninjau wilayah rumah warga yang terdampak.

"Kita tunggu saja karena mereka janji Senin," kata Rikia saat dikonfirmasi, Kamis (22/10/2020).

Saat ini, Rikia mengaku bersifat memantau jalannya negoisasi antara PT Khong Guan dengan warga RW 08 yang terdampak.

"Kalau masih mundur itu terserah tim Pak RW yang mau somasi," ujar Rikia.

Sebelumnya, tembok pabrik biskuit Khong Guan roboh pada Sabtu (10/10/2020). Kala itu puing-puing tembok menutupi selokan warga. Alhasil, banjir pun terjadi ketika hujan deras datang.

Ratusan rumah di RT 5,9 dan 10 di RW 08 pun terendam. Karena banyak barang-barang yang rusak setelah direndam banjir, warga melalui tim yang dibentuk ketua RW 08 pun mengajukan ganti rugi lebih dari Rp 350 juta.

Namun hingga saat ini, ganti rugi tak kunjung dibayarkan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/23/16211631/warga-korban-banjir-terhambat-cari-nafkah-karena-ganti-rugi-belum

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke