Salin Artikel

Zona Merah di Bekasi Disebut Muncul akibat Libur Panjang Akhir Oktober

Bahkan, predikat zona merah yang sempat melekat di Kota Depok, kini justru bergeser ke Bekasi. Predikat tersebut menjadikan Bekasi sebagai satu-satunya zona merah di Jawa Barat.

Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono mengaku tak heran Bekasi akan mendadak jadi zona merah Covid-19 selesai libur panjang.

"Iya sudah pasti lah. Di Bekasi kan juga banyak tempat wisata, tempat kuliner," kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (3/11/2020).

Penyebaran Covid-19 terjadi karena meningkatnya mobilitas warga. Di satu sisi, mayoritas warga justru cenderung mengendurkan kepatuhan pada protokol kesehatan.

"Biasanya warga kalau dalam kondisi berwisata mulai abai (protokol kesehatan). Apalagi kalau mereka pergi ke suatu wilayah yang tak begitu ketat protokol Kesehatannya," kata Pandu.

Belum lagi warga yang berekreasi lalu pulang ke wilayah Bekasi. Penyebaran virus corona tipe 2 yang dibawa dari luar Bekasi pun sangat mungkin terjadi.

Menurut Pandu, yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah mengimbau warga yang sudah terpapar untuk segera isolasi mandiri.

Setelah itu, proses tracing dilakukan guna mendeteksi penyebaran virus dari warga ke warga.

"Nah ini kalau sudah diidentifikasi dan langsung di lakukan tracing dan di isolasi maka kita akan memutus rantai penularan," kata Pandu.

Dengan demikian, mata rantai penyebaran Covid-19 niscaya akan terputus jika penanganan oleh pemerintah dilakukan dengan cepat.

Bekasi jadi zona merah

Terkait zona merah yang disematkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kepada Bekasi, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaky tak mau ambil pusing.

Menurut dia, warga tak perlu takut dalam beraktivitas di tengah kondisi zona merah asalkan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Status zona merah diharapkan tak menghambat warga melakukan rutinitas kegiatan ekonomi.

"Jadi kalau hanya takut pada zona merah nanti ekonomi tidak berjalan," kata Rahmat.

Wali kota yang akrab disapa Pepen tak begitu khawatir dengan status zona merah karena menurut dia Bekasi sudah memiliki fasilitas kesehatan yang memadai, antara lain fasilitas swab test yang disediakan di tiga RSUD tipe D, yakni RSUD Bantar Gebang, Jati Sampurna dan Pondok Gede.

Selain itu, fasilitas di lab kesehatan juga diklaim Pepen sudah ditambahkan demi menekan angka penyebaran virus.

"Fasilitas kita sediakan untuk memenuhi pengendalian (jumlah pasien Covid-19), Bukan ketakutan tapi pengendalian," kata pria yang akrab disapa Pepen ini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/03/19080321/zona-merah-di-bekasi-disebut-muncul-akibat-libur-panjang-akhir-oktober

Terkini Lainnya

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke