Salin Artikel

Orangtua Tahu Kabar Remaja yang Hendak Diculik Setelah Sebar Info ke Ojol

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar dua remaja asal Bekasi berinisial C (15) dan J (16) yang hilang sejak Minggu (1/11/2020) diketahui orangtuanya dari sopir ojek online.

Supir ojek online menginformasikan bahwa C ada di Mapolsek Cilandak, Jakarta Selatan, pada Rabu (4/11/2020) sore.

"Ada sopir Gojek datang, itu kasih kabar kalau anak saya di Polsek Cilandak. Itu sopir Gojek datang ke rumah," kata ibu C, Nurlelah (38), saat ditemui di Mapolsek Cilandak, Rabu malam.

Nurlelah mulanya mencari anaknya ke Jembatan Summarecon Bekasi pada Selasa (3/11/2020) malam. Ia panik karena anaknya tak pulang selama tiga hari.

Ia kemudian meminta tolong kepada sopir ojek online untuk menyebarkan berita kehilangan.

"Saya bawa foto cetak anak saya. Jadi itu foto difoto langsung sama sopir Gojek buat disebar informasi kehilangan dan saya kasih alamat rumah," tambah Nurlelah.

Nurlelah meminta tolong kepada sopir ojek online tersebut untuk mengamankan anaknya jika terlihat. Nurlelah tak tahu ke mana anaknya pergi.

"Awalnya bilang mau ke Pasar Marakash, itu pasar malam gitu bareng sama adeknya," kata Nurlelah.

Calon korban penculikan dan dijerumuskan ke prostitusi online

C dan J ditemukan di rumah kosong di Jalan Anggrek Lestari, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Rabu, pukul 17.00 WIB, dalam keadaan menangis.

Kapolsek Cilandak AKP Iskandarsyah mengatakan, C dan J menjadi calon korban penculikan oleh seorang laki-laki bernama Rizki.

C dan J sudah dinyatakan hilang selama empat hari.

"Mereka dikasih tempat tinggal di Lebak Bulus. Itu di rumah kosong dan tak tahu itu rumah siapa. Ada informasi dari masyarakat, ada anak kecil dua orang di dalam rumah. Padahal itu rumah kosong," kata Iskandarsyah di Mapolsek Cilandak, Rabu malam.

C dan J ditemukan saat seorang petugas satpam melakukan patroli di Perumahan Kavling Lestari, Lebak Bulus.

C dan J keluar dari rumah kosong dalam keadaan menangis.

"Mereka sudah tiga hari di rumah kosong itu. Kemudian C dan J dibawa ke polsek untuk dimintai keterangan," ujar Iskandarsyah.

Berdasarkan pemeriksaan C dan J, mereka ditinggal oleh Rizki.

C dan J bertemu dengan Rizki di sekitar Pondok Ungu Permai, Kota Bekasi.

"Rizki memesan Grab Car untuk mereka dan mengikuti mobil itu naik motor. Tujuannya ke penginapan di Jalan Margonda, Depok," ujar Iskandar.

Kemudian, Rizki mengajak masuk ke dalam penginapan, tetapi kedua perempuan tersebut menolak. Aksi tersebut sempat diketahui petugas satpam penginapan.

"Mereka enggak bisa dibawa ke kamar karena enggak punya KTP. Terpergok satpam penginapan di Margonda. Jadi sempet dicek sama satpam, terus enggak ada (KTP)," ujarnya.

C dan J hampir menjadi korban prostitusi online.

C dan J mengetahui itu saat tiba di penginapan.

"Mereka itu kaget mau di-open BO (booking online). Karena mau di-open BO, mereka kaget, enggak mau. Si anak juga kaget karena lihat lokasi penginapan," kata Iskandarsyah.

Open BO merupakan istilah dalam prostitusi online. Open BO biasanya digunakan untuk transaksi prostitusi lewat aplikasi pesan singkat dan media sosial.

"Jadi itu ada cowok melakukan percobaan penculikan. Kenal di Michat dan ketemuan di Bekasi," ujar Iskandarsyah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/05/07514551/orangtua-tahu-kabar-remaja-yang-hendak-diculik-setelah-sebar-info-ke-ojol

Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke