Salin Artikel

Konten Viral di TikTok, Es Teh Indonesia Meroket di Tengah Pandemi

JAKARTA, KOMPAS.com -Tak sedikit usaha yang terpukul akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan. Mulai dari menurunnya omzet, terpaksa mem-PHK karyawan, hingga harus gulung tikar banyak dialami pengusaha di Indonesia.

Hal yang tak jauh berbeda dialami oleh Es Teh Indonesia, usaha yang dirintis Haidhar Wurjanto (30) bersama tiga orang rekannya.

Namun, dengan bantuan media sosial yang sedang naik daun, TikTok, Es Teh Indonesia mampu bangkit, bahkan menciptakan ratusan lowongan pekerjaan baru di tengah pandemi.

Menangkap peluang dalam segelas es teh

Haidhar mengakui, es teh merupakan minuman yang sangat dekat dengan orang Indonesia.

Di angkringan ataupun di restoran, menu yang satu ini tak pernah luput dipesan pelanggan.

“Di mana-mana, pasti menu es teh laku. Pasti paling banyak dipesan,” ujar Haidhar.

Melihat hal tersebut, Haidhar optimistis bahwa berjualan es teh merupakan bisnis yang menjanjikan.

“Bisa juga kok bisnis sesuatu yang biasa saja, yang receh, kita bikin jadi istimewa,” kata Haidhar.

Oleh karena itu, Haidhar memulai bisnis es teh pada 2018.

Dia dan kawan-kawan tak lupa menghadirkan kemasan yang segar dan baru bagi penikmat es teh yang sudah tersebar di seluruh Indonesia.

Agar mudah diingat orang, Haidhar memberikan nama yang sederhana tetapi mudah diingat, “Es Teh Indonesia”.

Ia membanderol harga minumannya mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 17.000 saja.

“Bisnis itu enggak usah kompleks, bisa sederhana, yang penting bisa related dengan konsumen,” kata dia.

Terbantu Tiktok, media sosial receh yang dekat dengan masyarakat

Haidhar tak memungkiri bahwa pandemi Covid-19 juga sempat berdampak pada penurunan tingkat penjualan Es Teh Indonesia.

“Sempat. Sempat kena. Ya menurun, dan kami juga jadi terbatas gitu penjualan,” jelas Haidhar.

Namun, bisnisnya mampu kembali bangkit setelah ia mengunggah konten melalui TikTok, yang menceritakan perjalanannya merintis usaha Es Teh Indonesia sejak 2018, atau dua tahun sebelum pandemi virus corona menerpa dunia.

“Awalnya lihat istri bikin konten TikTok tentang dia kerja. Bukan joget kayak yang biasa saya tahu di TikTok. Jadi waktu itu saya bikin tentang usaha Es Teh dari awal gitu,” terang Haidhar.

Tak disangka, konten tersebut tiba-tiba viral.

Imbasnya, penjualan Es Teh Indonesia kembali meningkat. Masyarakat yang mengenal produk Es Teh Indonesia semakin banyak.

“Kerasa banget (pada penjualan). Langsung jadi lebih banyak yang aware, yang beli. Dari yang tadinya kami lumayan terbatas waktu pandemi,” jelasnya.

Haidhar menjelaskan bahwa ia merasa banyak kesamaan antara TikTok dengan caranya mengemas usaha Es Teh Indonesia sebagai minuman "receh", dan dikenal dekat dengan masyarakat Indonesia.

“TikTok itu lebih receh, lebih apa adanya. Kami punya banyak kemiripan dengan apa yang kami ingin portray dari produk kami itu di TikTok. Sebagai brand yang dekat dengan masyarakat Indonesia, kayak TikTok,” jelas Haidhar.

Ia menyatakan bahwa karakteristik media sosial TikTok berbeda dari media sosial lain.

Misalnya, jika dibandingkan dengan Instagram yang lebih mengedepankan estetika, TikTok hadir dengan karakteristik yang lebih sederhana dan apa adanya.

Belum lagi, masih sedikit usaha kuliner yang menggunakan TikTok sebagai media promosi.
Itulah sebabnya Es Teh Indonesia mampu terangkat di media sosial ini.

“Ini juga pas pandemi kan momennya TikTok, belum banyak yang usaha FnB (food and beverage) pakai TikTok,” jelas Haidhar.

"Yang receh, yang dekat dengan masyarakat, yang unik, itu ada di TikTok,” tambahnya.

Ciptakan lapangan pekerjaan di tengah pandemi

Bukan hanya meningkatkan penjualan. Pasca konten viral di TikTok, Es Teh Indonesia semakin banyak membuka cabang usaha, sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan.

“(Waktu) pandemi pas-pasan, terbatas pergerakan. TikTok bisa dibilang menyelamatkan. Orang jadi lebih aware, tahu, viral, banyak yang pesan, dan audiens pun bisa lebih,” tambah Haidhar.

Haidhar menjelaskan bahwa sebelum membuat konten tersebut, Es Teh Indonesia hanya memiliki 20 cabang.

Namun, dengan pamor yang ia raih pasca-konten viral di TikTok, Es Teh Indonesia kini telah memiliki 150 cabang usaha.

Imbasnya, ia telah merekrut 600 orang pegawai baru pada masa pandemi ini.

Menjadi brand yang kontennya viral di TikTok, salah seorang pelamar pekerjaan bahkan mendaftar melalui konten TikTok.

Konten tersebut kembali diperbincangkan warganet sehingga kembali melambungkan nama Es Teh Indonesia.

“Waktu itu ada namanya Salsa, dia kreatif, ngelamar lewat konten TikTok juga. Itu di situ viral lagi,” jelas Haidhar.

Setelahnya, Es Teh Indonesia mengarahkan calon pelamar yang ingin mendaftar untuk mengikuti jejak Salsa, yakni dengan menggunakan TikTok.

Pelamar dipersilakan memperkenalkan diri lewat konten dengan sekreatif mungkin.

Nantinya, konten tersebut juga akan ditanggapi oleh Haidhar dan tim Es Teh Indonesia secara langsung dengan membuat konten duet antara Haidhar dan pelamar.

Ia pun memilih untuk tetap menggunakan TikTok sebagai sarana promosi usahanya.

“Sampai sekarang kita masih nyaman di TikTok. Jadi akan tetap kembangin,” ujarnya.

Bagi pengusaha yang tengah berjuang di tengah pandemi, Haidhar berpesan untuk berani mengambil langkah-langkah marketing yang kreatif.

“Di pandemi ini pengusaha harus inovatif, kreatif, inget ya safe marketing is boring. Jadi, harus berani juga untuk coba-coba cara yang baru!” ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/06/16165031/konten-viral-di-tiktok-es-teh-indonesia-meroket-di-tengah-pandemi

Terkini Lainnya

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke