Menurut dia, naiknya angka pengangguran disebabkan oleh pandemi Covid-19. Banyak warga kehilangan pekerjaan dan kesulitan mencari sumber pencaharian.
Heri menilai fenomena ini harus diantisipasi dengan peningkatan kegiatan wirausaha warga. Kegiatan wirausaha itu bisa melalui usaha kecil mikro menengah (UMKM).
"Kita bisa dorong dengan program program dari UMK di Dinas kooperasi supaya bisa memberikan kecukupan modal buat para usaha kecil mikro menengah," kata dia saat dihubungi, Senin (9/11/2020).
Pemerintah Kota Bekasi diharapkan bisa memberi bantuan melalui modal usaha. Dia pun mengambil contoh bantuan dari Pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM).
Masyarakat merasa terbantu dengan adanya bantuan sebesar Rp 2,4 juta itu.
"Tambahan modal terhadap pelaku-pelaku UMKM sebesar Rp 2,4 juta dan itu sangat membantu karena saya pun merasakan masyarakat di sekeliling saya sangat berdampak dengan bantuan itu," kata Heri.
Diharapkan dengan modal usaha yang diberikan pemerintah kota, masyarakat bisa mengembangkan usahanya.
Otomatis, lanjut Heri, lapangan pekerjaan pun akan terbuka dan warga lain berpeluang mendapatkan pekerjaan.
Untuk diketahui, angka pengangguran di Kota Bekasi, Jawa Barat, naik 2,8 persen.
Demikian menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat yang dirilis 5 November 2020. Angka itu merupakan hasil penghitungan BPS Jawa Barat dari Agustus 2018 hingga November 2020.
Tahun 2019, angka pengangguran di Kota Bekasi masih sebesar 8,30 persen. Kini angka pengangguran menjadi 10,68 persen atau naik 2,8 persen.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/09/18002611/angka-pengangguran-naik-pemkot-bekasi-diharap-bantu-modal-usaha-umkm