Salin Artikel

Babak Baru Kasus Kerumunan Rizieq Shihab, Polisi Jadwalkan Pemanggilan Wagub DKI hingga Periksa CCTV

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi terus menyelidiki kasus pelanggaran protokol kesehatan dalam acara Maulid Nabi serta pernikahan pimpinan ormas Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Pelanggaran itu karena kerumunan massa di acara yang berlangsung di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada 14 November 2020.

Buntut kegiatan itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi dicopot dari jabatannya karena dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan.

Polisi juga memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara, Camat Tanah Abang Yassin Pasaribu, Kepala KUA Tanah Abang, Bhabinkamtibmas, serta perangkat RT dan RW terkait.

Polisi pun melakukan pemeriksaan lanjutan untuk membuat terang perkara tersebut.

Panggil Wagub DKI

Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan lanjutan dengan memanggil Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria terkait pelanggaran protokol kesehatan.

Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan, saksi akad nikah putri Rizieq dan pihak Bandara Soekarno-Hatta tak luput juga dipanggil.

Dari empat yang dipanggil, dua di antaranya datang ke Polda Metro Jaya, Kamis (19/11/2020). Mereka yakni Kadinkes DKI dan pihak keamanan Bandara Soekarno-Hatta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, Ketidakhadiran Riza dan saksi akad nikah putri Rizieq dengan alasan yang berbeda.

Riza tidak hadir karena masih ada kegiatan di luar Jakarta. Sedangkan saksi akad nikah putri Rizieq karena sakit.

"Ada yang tidak bisa hadir, yaitu saksi nikah (putri Rizieq) karena kurang sehat, berdasarkan adanya surat dari dokter, kemudian ada saksi lagi dari Pemda karena masih ada kegiatan," kaya Yusri, Kamis.

Saat ini, polisi tengah berkoordinasi dengan Riza untuk melayangkan panggilan ulang terkait klarifikasi acara tersebut.

"Nanti kami akan koordinasi (dengan Wagub DKI) untuk menjadwalkan ulang," kata Yusri.

Pasalnya, pemanggilan Riza untuk mengklarifikai terkait status DKI Jakarta dalam penanganan Covid-19 saat acara Rizieq berlangsung.

Panggil sekuriti bandara

Polisi juga memanggil petinggi sekuriti Bandara Soekarno-Hatta dalam kepulangan pemimpin ormas Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dari Arab Saudi ke Indonesia.

Yusri menjelaskan, pemanggilan Senior Manager Aviation Security (Avsec) itu dilakukan tidak berkaitan dengan kegiatan Rizieq yang menggelar Maulid Nabi dan pernikahan putrinya.

Namun, pemanggilan dilakukan untuk mengklarifikasi penerapan prosedur pencegahan Covid-19 terhadap Rizieq di Bandara Soekarno-Hatta.

"Bandara itu kan kita harus mengetahui apakah pada saat RS datang ke sini sudah melalui protokol kesehatan. Misalnya apa sudah swab, rapid test, atau sudah memiliki surat bahwa memang bebas (Covid-19)," ujar Yusri.

Oleh karena itu, lanjut Yusri, dibutuhkan pendalaman terhadap perwakilan Bandara Soekarno-Hatta untuk menjelaskan prosedur protokol kesehatan yang sudah dilakukan kepada Rizieq.

"Yang hadir untuk hari ini, ada dua. Pertama, dari Bandara Soekarno-Hatta dan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta," katanya.

Periksa CCTV

Selain memeriksa sejumlah saksi, polisi juga mengumpulkan dan memeriksa beberapa rekaman kamera CCTV saat acara di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Anggota masih terus mengumpulkan dan memeriksa CCTV di sekitar daerah tersebut," ujar Yusri.

Yusri menegaskan, pengumpulan dan pemeriksaan CCTV untuk terus mendapatkan bukti pelanggaran protokol kesehatan sebelum melakukan gelar perkara kasus itu.

"Nanti kalau semua sudah lengkap semua, nanti juga akan lakukan gelar perkara awal. Apakah bisa memang memenuhi untuk naik ke penyidikan," katanya.

Hingga kini, polisi sudah memeriksa 15 orang untuk dimintai klarifikasi terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/20/08110051/babak-baru-kasus-kerumunan-rizieq-shihab-polisi-jadwalkan-pemanggilan

Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke