Salin Artikel

Pemuda Pembunuh Mantan Bos di Tangerang Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

TANGERANG, KOMPAS.com - Tersangka kasus pembunuhan pengusaha makanan beku yang tewas di Jalan Kampung Bayur, Kecamatan Periuk, Tangerang, dijerat pasal pembunuhan berencana.

Kapolsek Jatiuwung Kompol Aditya Sembiring mengatakan, tersangka NJ sudah merencanakan aksi kejahatannya terhadap korban berinisial Kit Fo lantaran dendam sepeda motornya dihilangkan.

Tersangka NJ diketahui merupakan mantan karyawan korban.

"Alhasil tersangka ini berniat merencanakan menghabisi korban dan memutuskan mengeksekusi di daerah Kampung Bayur," ujarnya kepada wartawan, Selasa (24/11/2020).

Dalam melakukan aksinya, tersangka mendatangi korban dan mengajaknya berboncengan sepeda motor ke kawasan Kampung Bayur.

Saat dalam perjalanan, kata Aditya, NJ yang diboceng menggunakan motor milik Kit Fo langsung memukul kepala korban dengan palu yang disiapkannya.

Korban pun tersungkur dan tewas di lokasi dengan luka di kepala akibat pukulan tersebut.

"Dari hasil otopsi, korban mengalami luka bekas pukulan di kepala sebanyak sembilan kali. Setelah korban dipukul, motor dibawa tersangka," kata dia.

Tersangka kini telah ditangkap dan dijerat dengan Pasal 340 juncto Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan berencana dan diancam hukuman kurungan minimal 20 tahun penjara.

Untuk diketahui, Kit Fo ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Kampung Bayur, Periuk Jaya, Periuk, Kota Tangerang, Kamis (19/11/2020) malam.

Awalnya, polisi menduga jasad tersebut korban begal. Saat ditemukan warga, ada luka di kepala bagian belakang.

Setelah penyelidikan, polisi menangkap NJ di kawasan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Jumat (20/11/2020) malam.

Adita mengatakan bahwa NJ mantan karyawan karyawan di tempat usaha makanan beku atau frozen food jenis nugget yang dirintis oleh Kit Fo.

"Korban dan pelaku ini memiliki hubungan antara karyawan dengan pengusaha, bisa dibilang seperti itu. Jadi tersangka ini merupakan karyawan dari korban," ujarnya, Selasa.

Menurut Aditya, NJ nekat menghabisi nyawa Kit Fo lantaran kesal karena sepeda motornya dihilangkan korban.

Tersangka meminta ganti rugi kepada korban. Namun, sepeda motor yang diberikan tidak sesuai keinginan NJ.

"Motor digantikan oleh korban, tetapi tidak sesuai dengan keinginan permintaan dari tersangka, sehingga motor diambil lagi oleh korban," kata dia.

NJ memutuskan keluar dari tempat kerjanya lantaran kesal dan menaruh dendam terhadap korban.

Setelah itu, tersangka menanyakan kembali ganti rugi sepeda motor yang dihilangkan korban. Namun, jawaban Kit Fo dianggap tidak memuaskan dan membuat NJ sakit hati.

"Tersangka ini merasa sakit hati, dendam, kemudian dia merencanakan akan menghabisi korban," ungkap Aditya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/24/13564621/pemuda-pembunuh-mantan-bos-di-tangerang-dijerat-pasal-pembunuhan

Terkini Lainnya

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke