Salin Artikel

Alasan Idris Tampil Virtual di Debat Terakhir Pilkada Depok meski Sudah Negatif Covid-19

DEPOK, KOMPAS.com - Calon wali kota Depok nomor urut 2, Mohammad Idris dipastikan tampil secara virtual pada debat publik terakhir Pilkada Depok hari ini, Jumat (4/12/2020).

Ketua Tim Pemenangan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono, Hafid Nasir mengeklaim bahwa keputusan itu dilakukan dengan sejumlah alasan.

Pertama, ia menyinggung soal kemaslahatan bersama.

"Itu keputusan tim secara bersama. Kalau Pak Idris sih intinya ingin tampil tatap muka, tapi kami kan mempertimbangkan kemaslahatan untuk semua yang hadir, juga kemaslahatan beliau sebagai ketua Satgas (Covid-19) Kota Depok, agar menjaga suasana nyaman di debat," jelas Hafid ketika dihubungi Kompas.com, Jumat.

"Kami juga sudah koordinasi dengan KPU dan KPU mendukung kehadiran beliau secara virtual," imbuhnya.

Sebagai informasi, Idris sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 pada Rabu (25/11/2020).

Lalu, Rabu (2/12/2020) lalu, ia dinyatakan negatif Covid-19 dan boleh pulang dari isolasi di RSUD Kota Depok.

Alasan kedua, Hafid berujar, keputusan untuk tak menghadirkan Idris secara langsung di studio selaras dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19.

Dalam beleid itu, seorang yang telah dinyatakan negatif melalui pemeriksaan follow-up RT-PCR, masih harus ditambah minimal 3 hari isolasi.

Jika selama minimal 3 hari isolasi itu tak menunjukkan gejala demam atau gangguan pernapasan, baru ia ia dinyatakan selesai isolasi.

Hari ini merupakan hari ketiga Idris isolasi mandiri selepas terakhir kali menjalani tes swab PCR dengan hasil negatif.

Hafid mengeklaim, Idris dalam kondisi sehat. Selain itu, ia menampik bahwa keputusan menghadirkan Idris secara virtual akibat desakan kubu lawan.

"Tidak ada semacam persoalan dengan paslon nomor 1 tapi ini lebih kepada kemaslahatan," jelas Hafid.

"Ini demi kemaslahatan dan kenyamanan kepada seluruh peserta yang hadir di debat nanti, agar juga pelaksanaan debat kandidat itu berjalan lancar, tidak mengkhawatirkan, meskipun secara kesehatan beliau dinyatakan layak dan hasil tesnya negatif," pungkasnya.

Debat publik terakhir Pilkada Depok dengan tema "Kerukunan Sosial, Demografi, dan Lingkungan Hidup" hari ini akan disiarkan langsung di stasiun televisi Tv One pada pukul 19.00.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/04/11104601/alasan-idris-tampil-virtual-di-debat-terakhir-pilkada-depok-meski-sudah

Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke