Tuntutan warga masih tetap sama, yaitu kompensasi atas tanah dan rumah yang dieksekusi pemerintah untuk pembangunan Jalan Tol Bandara, ruas Cengkareng-Batuceper-Kunciran atau JORR II.
"Kami menutut Wali Kota atau Wakil Wali Kota Tangerang agar mereka bisa (hadir) di tengah masyarakat," jelas salah satu tim advokasi warga Benda, Dulamin Zigo yang ditemui di gedung Wali Kota Tangerang.
Ia mengaku, hingga hari ini hak warga Benda belum diberikan. Di sisi lain, tidak ada pihak yang membela warga Benda.
"Mereka (Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang) padahal punya kewajiban untuk membela masyarakat," ujarnya.
Kepada warga, pihak Pemkot Tangerang mengaku masih membahas solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Hingga kini 300 warga Benda yang mengalami penggusuran rumah belum menerima kompensasi yang dijanjikan.
Mereka juga menolak besaran kompensasi yang ditawarkan sebesar Rp 2.600.000 per meter.
Mosi tak percaya
Tak mendapat titik terang, warga Benda menyerukan mosi tidak percaya ke Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah.
"Mosi tidak percaya kami bentuknya lisan saja. Pokoknya, kami tidak percaya lagi ke wali kota," ujar Koordinator tim pengunjuk rasa, Dedi Sutrisno
Ia mengaku, pihaknya menunggu respons Pemkot Tangerang hingga Rabu ini.
"Yang jelas, tuntutan kami bertemu dengan mereka dan menemukan solusi bersama," kata dia.
Ingin bakar diri
Aksi bakar diri hendak dilakukan untuk menarik perhatian Wali Kota Tangerang.
"Saya ada wacana untuk membakar diri. Biar mendapat perhatian Wali Kota sini,” ujar Dedi.
Namun, wacana Dedi dilarang oleh pengunjuk rasa lain. Pasalnya, hal tersebut tentu akan merugikan dirinya sendiri.
"Tapi sama mahasiswa, yang juga membantu aksi ini, dilarang. Jadinya ya cari cara lain untuk menarik perhatian pihak Wali Kota Tangerang," ungkapnya.
"Lihat besok kami akan pakai cara apa," jelasnya.
Dalam aksinya, warga menginap di tenda yang didirikan di sisi barat Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Sekitar 20 orang bermalam di tenda tersebut menunggu respons Pemkot Tangerang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/16/11061971/unjuk-rasa-warga-benda-korban-penggusuran-berujung-wacana-bakar-diri