Salin Artikel

Sempat Dilanda Banjir Awal 2020, Kawasan Pondok Bahar di Tangerang Kini Dipasang Tanggul

TANGERANG, KOMPAS.com- Pemkot Tangerang telah menyiapkan tanggul di wilayah Pondok Bahar, Karang Tengah, Tangerang menjelang waktu rawan banjir.

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, mengunggah sebuah video singkat di akun Instagram miliknya, Sabtu (19/12/2020).

Dalam video tersebut ia mengatakan, pembangunan tanggul tersebut guna menahan luapan air dari Kale Angke di wilayah Pondok Bahar.

Dalam video tersebut, ia juga berharap tanggul dapat mencegah banjir.

"Masyarakat Kota Tangerang juga jangan membuang sampah sembarangan, OK?," pungkasnya dalam video tersebut.

Sementara itu, Kabag Humas Pemkot Tangerang, Buceu Gartina tanggul tersebut dibangun untuk mencegah luapan air dari Kali Angke.

"Pekerjaan saat ini buat tanggul beton," jelasn Buceu ketika dikonfirmasi, Minggu (20/12/2020).

Selain membuat tanggul beton, Buceu juga mengaku Pemkot Tangerang tengah membenahi sheetpile (dinding pencegah air masuk ke tanah) yang sudah ada.

Pasalnya, masih ada beberapa titik di sheetpile tersebut yang belum tertutup.

"Ada juga pembangunan jalan inspeksi sepanjang 705 meter," tandasnya.

Seperti yang diketahui, wilayah Pondok Bahar memang kerap terendam banjir saat musim hujan tiba. Kasus banjir terakhir di wilayah tersebut, yaitu 1 Januari silam bahkan mencapai ketinggian 1,5 meter.

Berdasarkan data yang dimiliki, hingga enam RW di Kompleks Pondok Bahar Permai terendam banjir pada Januari silam.

Selain banjir, wilayah tersebut juga mengalami pemadaman listrik selama 3 hari penuh.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/20/13265201/sempat-dilanda-banjir-awal-2020-kawasan-pondok-bahar-di-tangerang-kini

Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke